Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kutuliskan Puisi sebagai Warisan untuk Cahaya Hati

28 April 2020   16:09 Diperbarui: 28 April 2020   16:21 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Dokri puisi pertama kali menulis di Kompasiana tahun 2018

Selamat hari puisi nasional. Menulis puisi sekarang lebih mudah daripada dulu. Zaman dahulu masih terikat dengan aturan-aturan dan kaidah-kaidahnya. Seperti pantun, Matra, Soneta, gurindam, dan lain-lain.

Sekarang puisi rata-rata kontemporer atau puisi masa kini. Puisi karya Chairil Anwar rata-rata puisi kontemporer. Puisi-puisi legendaris antara lain Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, Taufik Ismail dan lain-lain.

Saya suka puisi Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono.

Puisi "Hujan" karya Sapardi Djoko Damono pernah saya buat sebagai ujian praktik agar- agar anak-anak penerus bangsa mengenal sejarah sang pujangga legendaris.

Saya mulai menulis puisi pada tahun 2018 , tadinya ada flatorm tempat berbagi tulisan, sebenarnya saya ragu untuk menulis, tapi karena dorongan teman-teman penulis lama-lama bisa menulis. Hingga bergabung ke Kompasiana menulis pada tahun 2018 pertama menulis langsung pilihan.

Saat itu belum paham maksudnya. Setelah Bunda Karla menjelaskan baru saya paham. Sayang Bunda Karla sekarang jarang menulis padahal dia panutan saya juga. Tulisannya sering HL.

Selama menulis puisi di Kompasiana, ada rasa bahagia bila bisa mendapatkan pilihan. Belajar terus memperkaya diksi. Kadang tidak hanya di Kompasiana, di wa grup juga saling mendukung.

Saya juga merasa tertantang untuk mengikuti event kecil-kecilan di grup Facebook. Bulan Maret dan April dapat penghargaan sertifikat dan bingkai serta pulsa , bahagia rasanya. Jadi sangat bergairah bila ada event untuk menulis puisi.

Dokpri
Dokpri
Saya tertantang apalagi ditentukan tema oleh para pembuat event, bahkan saya share juga di Kompasiana. Belajar dari mereka saya bisa membuat tipo puisi. Bahkan saat ini ingin membuat puisi berbentuk daun. Masih di rancang tunggu tayangannya ya.

Dokpri
Dokpri
Sekian dulu sobat kompasianer ya, selamat hari puisi nasional.

Dokpri
Dokpri
Puisi bentuk tipografi, tahun 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun