Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sendiri Lagi

28 Maret 2020   16:17 Diperbarui: 28 Maret 2020   17:05 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Malam-malam aku sendiri tanpa cintamu lagi
Hanya satu keyakinanku
Bintangkan bersinar menemani hidupku

Sayup-sayup terdengar lagu  yang di setel oleh Boyke yang duduk di sebelahnya mengingatkan akan kesendiriannya ditinggal sang kekasih.

"Ardilla ... Ardilla ... Ardilla, Boyke menggucang pelan bahun Ardilla sedari tadi seperti pohon tak bergeming ketika angin juga tak bertiup.

"A ..a ..ada apa Boy, kau memanggilku," ujar Ardilla merasa tak bersalah.

"Sedari tadi aku memanggil namamu tapi kamu tak dengar sepertinya kamu punya masalah," ujar Boy lagi. Mereka sudah berteman dari SD jadi sudah sangat akrab bahkan sudah seperti keluiarga. Rumah mereka berdekatan satu komplek di perumahan Bromolia tidak berapa jauh dari kampus mereka, kira-kira hanya setengah jam.

"Tidak apa-apa Boy, aku biasa-biasa saja," Ardilla berusaha tersenyum menyakinkan Boyke. Tapi Boyke tidak percaya. Boyke sudah mengenal Ardilla bertahun-tahun bahkan makanan kesukaannya sampai hapal apalagi raut wajahnya yang manis dan selalu  ceria.

"Jika belum siap cerita tidak apa-apa, ntar kalau sudah lebih baik aku siap mendengar ceritamu,"Boy masih menunggu cerita dari Ardilla. Praduga Boy, Ardilla seperti ini mungkin karena Zaldy pacarnya. Dengar beritanya sih Zaldy dapat beasiswa pertukaran murid ke Oksfoard Amerika Serikat. Mungkin selama 2 tahun tidak bisa pulang.

"Bagaimana sudah siapkah cerita?" ujar Boy lagi. Mahasiswa lain sudah pada pulang tinggal mereka berdua berada di kelas itu.
Ardilla memandang wajah Boy yang penuh tanda tanya, dia ragu menceritakan kemelut hidup yang membungkus hidupnya. Dia belum siap sendiri setelah selama dua tahun mereka memadu kasih tanpa kisah sedih semuanya manis seperti madu.

Apakah aku bisa sendiri lagi tanpa senyumannya, belaian tangannya di kepalaku. Bahkan tempat aku mengadu dan berbagi kesedihanku ketika sang Mama kembali kepangkuan-Nya. Walaupun Boy selalu siap sedia menemani tidak seperti Zaldy kekasihnya.

"Hei Ardilla kan melamun lagi.Ayo kita pulang! Yang lain sudah pada pulang setengah jam yang lalu, "ujar Boyke mengajak Ardilla pulang.

Setelah sampai di rumah, suasana rumah yang sepi membuat Ardilla patah semangat, bahkan telepon sang kekasih sudah seminggu tidak ada nofitikasi bertengger di handphonenya. Ardilla sudah kangen suara sang kekasih begitu lembut membuai sehingga dia bisa terlelap. Sekarng Ardilla gelisah tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Berulangkali mencoba menelpon tidak pernah tersambung, selalu melbox.

Kemanakah engkau kekasih
Sudah sepekan tiada kabar
Jantung ini berdegup menugggu kabar darimu
Duhai kekasih apakah sedemikian sibuknyakah engkau
Sehingga seminit untuk menhilangkan rindu tak sempat
Aku menunggumu menit,jam, hari, minggu
Tetap tiada kabar
Hanya janji dari bibirmu sebagai obat pelipur lara
Bahwa engkau pasti kembali kekasih
Sendiri lagi
Tanpa dirimu di hidupku
Hampa terasa tanpa senyummu
Hidup sepi mencekam tanpa suaramu yang selalu membuatku bahagia

Ardilla terbagun dari mimpinya yang sangat menyeramkan, baju kesayangannya dicuri orang lain dari lemari. Mimpi yang aneh alias sedih.

Pagi ini Ardilla tidak bergairah ke kampus, tapi ingat pesan papanya. Jangan pernah bolos dari kuliah seberat apa pun tingkat kemalasanmu. Saat ini sang papa berada di luar kota. Ardilla tinggal berdua dengan pembantu di rumah bersama bibi Asih yang sudah dari bayi bersama mereka.

"Non Ardilla jangan lupa sarapan dulu ya!" ujar Bibi Asih khawatir melihat keadaan Ardilla yang beberapa hari ini lesu tak bergairah. Ardilla sudah dianggapnya seperti anak sendiri.

"Jika ada yang mau diceritakan jangan dipendam ya non, Bibi siap kok tempat curhat."

"Iya Bi, nanti Dilla cerita sehabis dari kampus ya," ujar Ardilla masih sendu, membuat Bibi Asih khawatir.

Sesampainya di kampus Ardilla bertemu dengan Boyke teman semasa kecil sehingga sekarang tetap satu kampus lagi.

"Masih wajah mendung, ceria lagi dong, kan aku jadi kesepian. Nanti pulang kuliah kita ke Kafe Dumaria ya, tenang saja aku yang traktir," ujar Boyke

"Iya deh, aku siap." Ardilla berusaha tersenyum tapi mendung di wajahnya masih bergelayut.
Setelah selesai kuliah mereka langsung pergi ke kafe Dumaria tidak berapa jauh dari kampus.
Sambil memesan kopi, mereka mencari duduk pojokan dekat jendela.

Ada sedikit rasa lega perasaan Ardilla setelah menceritakan kisah cintanya dengan sang kekasih yang tidak ada kabar sudah beberapa minggu berlalu.

"Sudah berpikir positif saja Dilla sayang, kan masih ada aku kata Boyke dengan muka jenaka sehingga Ardilla tertawa melepaskan kesedihan yang membuat wajah ayu dan cantiknya mendung.

Sekian dulu ya pemirsa, cerita terinspirasi dari lagu Nike Ardilla dengan judul "Sendiri Lagi."

Berikut videonya

https://youtu.be/focrO1VPYus

Lesterina Purba
Bekasi, 28032020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun