Mohon tunggu...
Tania Lestari
Tania Lestari Mohon Tunggu... -

saya Tania... \r\n\r\n"just do what u wanna do"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masa Kecil Versi Tahun 90-an dan 2000-an

21 Oktober 2011   06:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41 1949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan saya kaget ketika tau bahwa para keponakan saya yang masih kecil-kecil—berusia 4-7 tahun, sangat hobi menonton sinetron. Ya, memang wajar sih di jaman yang sekarang ini. tapi kalau dibandingkan ketika saya dulu masih kecil, jauuuuuuh banget bedanya.

Saya jadi kepikiran untuk menuangkan semuanya dalam tulisan kali ini. sedikit flashback untuk mengenang betapa masa kecil saya, dan mungkin anda, sangatlah indah.

  1. Mulai dari hal yang pertama yaitu tontonan di TV. Anak-anak kecil jaman sekarang lebih familiar dengan Nikita Willy, Pak Prabu, Khadijah dan bintang sinetron lainnya. Kasus nyata terjadi di keluarga saya, ketika keponakan saya keukeuh nggak mau ganti saluran TV karena sinetron Khadijah yang sedang tayang. Kalo diganti, dia pasti menangis. Jaman saya dulu, saat cuma ada sinetron Tersanjung atau Tersayang, saya juga jarang nonton. Habis lama banget selesainya. Hehehe
  2. Tahun 2000an sudah tidak ada penyanyi cilik, bahkan anak kecil saja, lagunya bertemakan C.I.N.T.A. Tidak percaya? Tengok Justin Bieber. Berbeda pada era 90an ketika masih ada Joshua, Maissy, Cindy Cenora, Tasya, Chikita Meidy dan mungkin Sherina. Mereka saat itu memang masih kecil, tapi lagu mereka masih sangat mendidik untuk anak-anak, misalnya menabung, keindahan alam, atau hal-hal lainnya yang masih wajar untuk seorang anak kecil. Mungkin ini juga yang menyebabkan banyaknya anak ABABIL (Abege Labil). Belum lagi, saya juga banyak menemukan bahwa anak SD, sudah pacaran layaknya orang dewasa. Huft.
  3. Game atau permainan. Saat saya masih kecil, game elektronik yang pernah saya mainkan paling hanya Sega atau Nintendo (versi jadul) atau paling mewah juga PS. Alternatif lain, kita akan bermain bersama teman-teman di halaman, mulai dari gerobak sodor, petak umpet, bekel, lompat tali atau main bongkar pasang!! Jaman sekarang, anak-anak kecil mainannya handphone, mulai dari game, sampai facebook dan twitter. Sedihnya, mereka jadi kurang bersosialisasi dengan teman lainnya. Padahal bermain bersama teman, selain membuat lebih akrab, juga baik untuk kesehatan karena tubuh terus bergerak.
  4. Cara menggambar. Anda masih ingat tidak saat guru menyuruh kita menggambar di buku menggambar saat di sekolah? Pasti gambar kita akan serupa. Dua buah gunung yang runcing, dengan tambahan matahari ditengahnya sedang tersenyum, lalu diberi pemandangan sawah atau laut. Hampir semua teman seumuran saya memiliki cerita yang sama. Apa anda juga?
  5. Pahlawan favorit. Saat era 90an, tokoh pahlawan wanita favorit saya adalah Sailor Moon, sedangkan tokoh pahlawan prianya adalah Kotaro Minami si Ksatria Baja Hitam! Selain mereka berdua, masih ada Power Ranger, Ultraman, sampai Doraemon (yang menurut saya adalah pahlawan bagi Nobita). Sedihnya, anak jaman sekarang pasti kurang begitu familiar karena kebanyakan film atau kartun tersebut ditayangkan pada tahun 90an. Meski masih ada versi terbaru yang rilis tahun 2000an, rasanya tetap berbeda saat menontonnya sewaktu kecil.

Mudah-mudahan cukup menghibur anda semua dan mengembalikan ingatan anda semua, bahwa sebenarnya masa kecil itu sangat indah. Sayangnya, mungkin masa kecil yang saya ceritakan diatas sangat jauh berbeda saat ini. Hehe. Tetap semangat!!

URL: http://lestaritania.blogdetik.com/2011/10/21/masa-kecil-versi-tahun-90-an-dan-2000-an/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun