Pengembangan tas dilakukan dengan menambahkan teknologi fotokatalisis berbasis Titanium Dioksida. Titanium dioksida merupakan fotokatalis yang banyak digunakan karena keberadaannya yang melimpah dan aman digunakan.Â
Katalis ini dapat teraktivasi saat terkena cahaya matahari sehingga memberikan self-cleaning dan self-sterilizing properties pada tas. Selain memanfaatkan cahaya matahari, penggunaan UV Box juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses pembersihan tas.
Performance Tests
Pengujian dilakukan di Laboratorium RPKA Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia, uji yang dilakukan diantaranya adalah uji antijamur dan uji self-cleaning properties meliputi pengujian pada lumpur dan kemampuan hidrofilik pada tas.
Uji antijamur dilakukan dengan menggunakan media roti. Digunakan empat buah roti yaitu roti kontrol, roti yang dibalut dengan kain kanvas biasa (A), roti yang dibalut dengan kain kanvas yang dicuci sabun (B), roti yang dibalut dengan kain kanvas termodifikasi teknologi fotokatalisis (C). Roti dimasukkan ke dalam wadah dan disimpan di tempat lembab selama satu minggu.Â
Hasil pengujian menunjukkan bahwa roti yang dibalut dengan kain C ditumbuhi sedikit jamur apabila dibandingkan dengan roti yang dibalut kain A atau B sehingga dapat disimpulkan bahwa kain kanvas termodifikasi teknologi fotokatalisis memiliki kemampuan antijamur. Kemampuan antijamur ini juga dapat dikorelasikan dengan kemampuannya untuk sifat antivirus dan antibakteri.
Selanjutnya uji self-cleaning dilakukan dengan menggunakan lumpur dan kemudian menyemprotnya dengan air. Hasil uji dilakukan dengan pengamatan visual yang menunjukkan bahwa kain kanvas yang telah dilengkapi teknologi fotokatalisis memiliki kemampuan menyerap air lebih baik dibandingkan dengan kain kanvas biasa.Â
Selain itu, kain yang dilengkapi dengan teknologi fotokatalisis juga memiliki laju pengeringan lebih cepat yaitu sebesar 0,053 gram/menit.
Respon Masyarakat terhadap Tas Swabersih dan Swasteril
Tim riset telah melakukan survey mengenai respon masyarakat terhadap pengembangan tas swabersih dan swasteri. Survey dilakukan secara online dengan responden sebanyak 144 orang yang didominasi oleh kalangan milenial (berusia 20-30 tahun) yang terdiri dari mahasiswa (50,4%) dan pekerja kantoran (31,3%).Â