Mohon tunggu...
Sofi Lestari
Sofi Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - This is Me!

stay alive

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Sulit Menahan Diri agar Tidak Menyentuh Wajah?

12 Juni 2020   09:14 Diperbarui: 12 Juni 2020   09:48 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menyentuh wajah (source : parenting.orami.co.id)

Selama ini, kita terbiasa menyentuh wajah. Semisal memakai make-up, menyikat gigi dan menyisir rambut. Rutinitas tersebut membuat kita juga tanpa disadari kerap menyentuh wajah secara tak sengaja, seperti menggosok mata setelah memegang sesuatu.

Namun, hal berbeda kini telah terjadi. Virus corona kini telah menyebar ke seluruh dunia. Semua orang diminta untuk mengikuti himbauan pemerintah.

Indonesia kini mulai memasuki era New Normal  atau Normal Baru. Artinya segala macam aktifitas akan kembali seperti semula, namun harus dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pemerintah pun menghimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing, memakai masker, mencuci tangan dan menghindari menyentuh wajah guna memutus penyebaran Virus Corona.

.Hal terakhir merupakan hal yang sulit dilakukan. Kita kerap kali dihadapkan pada keadaan dimana kita harus menyentuh wajah. Berusaha untuk tidak memegang wajah dan hidung sulit dilakukan. Perilaku memegang wajah sudah diajarkan sejak kecil, entah itu mencuci muka, menyisir rambut, gosok gigi dan lain sebagainya.

Bagaimana cara agar bisa menahan diri untuk tidak menyentuh wajah ?

Jika Anda sulit untuk menahan diri untuk tidak menyentuh wajah, coba ikuti beberapa saran sederhana berikut ini.

1. Seberapa sering menyentuh wajah dalam sehari

Menyentuh wajah sering dilakukan tanpa sadar. Menurut Association for Professionalsin Infection Control and Epidemiology (APIC), seseorang bisa menyentuh wajah hingga 23 kali dalam satu jam jika Anda ingin menghitungnya.

Masalahnya adalah memberi tahu orang-orang agar tak menjadikannya kebiasaan malah membuat orang menjadi lebih sering melakukannya.

Jika ingin berusaha untuk tidak melakukannya, taruh hal tersebut di depan pikiran Anda. Hal tersebut akan membantu Anda untuk menyadari sebarap sering kita menyentuh wajah.

2. Identifikasi hal-hal yang memicu untuk menyentuh wajah

Setiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda untuk menyentuh wajah. Kita kadang mengupil, mengorek kulit kering di bibir, menyentuh alis atau mencabut bulu mata. Seringkali kita melakukannya tanpa sadar, mengingat banyaknya indera yang ada di wajah dan kepala.

Langkah awal untuk menguranginya adalah dengan mengenali hal-hal yang memicu kebiasaan tersebut.

Pemicu yang lain adalah menyingkirkan rambut di wajah, memencet jerawat di dahi, menggaruk karena rasa gatal di hidung, bahkan bosan dan rasa stres bisa menyebabkan kita menyentuh wajah.

3. Ganti dengan kebiasaan lain ketika ingin menyentuh wajah

Sentuhlah bagian lain ketika ingin menyentuh wajah, misalnya lengan atau siku. Lakukan kebiasaan lain ketika terasa ingin menyentuh wajah. Ini sebagai bentuk pengalihan.

Kita juga bisa menggantinya menyentuh wajah dengan tisu. Memang sulit dan butuh waktu. Tapi jika dilakukan dengan rutin, kita akan tak akan lagi terbiasa menyentuh wajah.

4. Tanamkan dalam pikiran bahwa tidak menyentuh wajah adalah satu-satunya pencegahan

Tidak menyentuh wajah sangat penting, sama seperti upaya lainnya untuk mencegah penularan Covid-19. Oleh karena itu, perlu kita tanamkan dalam pikiran kita bahwa tidak menyentuh wajah adalah satu-satunya cara untuk melindungi diri kita.

Demikian tips yang diberikan. Memang sulit untuk membiasakan diri tidak menyentuh wajah terlalu sering. Namun, demi mencegah penularan Covid-19, hal-hal tersebut sangat perlu dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun