Seluruh peserta didik SDN 1 Ngliman mengikuti serangkaian acara outbound yang diadakan oleh kelompok Nganjuk 2 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Kegiatan tersebut diadakan di SDN 1 Ngliman yang terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa timur pada hari Sabtu (17/12/2022).
KKN-T Unesa merupakan perwujudan dari tri dharma perguruan tinggi yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar di luar kampus untuk terjun langsung ke masyarakat. Dalam hal ini, kelompok Nganjuk 2 yang bertema asistensi mengajar mendapat kesempatan untuk membantu proses pembelajaran di satuan pendidikan yang ada di Desa Ngliman salah satunya di SDN 1 Ngliman.
Salah satu program kerja yang diadakan adalah outbound. Kegiatan ini dilakukan sebagai pembelajaran yang berdampingan dengan lingkungan sekitar sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan pasca Penilaian Aakhir Semester (PAS). Keadaan alam Desa Ngliman yang masih asri dan indah karena terletak di Pegunungan Wilis membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih peserta didik dalam hal kekompakan, kerja sama serta keakraban. Outbound juga bisa dikatakan sebagai acara perpisahan dengan kakak-kakak KKN yang telah membantu mengajar selama kurang lebih empat bulan karena merupakan agenda terakhir kelompok Nganjuk 2 sebelum penutupan.
Kegiatan yang dilakukan dalam serangkaian acara outbound yaitu lomba mewarnai dan makan kerupuk untuk peserta didik kelas 1-3, serta lomba estafet sarung, salur air dalam botol berlubang, salur air dalam baskom dan lomba makan kerupuk untuk kelas 4-6.
Sebelum perlombaan dimulai, terlebih dahulu dilakukan Senam Nganjuk Bangkit yang dipimpin oleh beberapa teman KKN. Setalah itu, dilanjut lomba mewarnai untuk kelas 1-3 di kelas masing masing, sementara kelas 4-6 lomba estafet sarung. Untuk kelas 4-6 dibagi dalam beberapa orang secara acak dari masing-masing kelas. Lomba estafet sarung dilakukan dengan cara peserta didik dalam satu kelompok bergandengan kemudian sarung disalurkan dari orang yang berada di ujung hingga ujung yang lainnya namun gandengan tangan tidak boleh terputus.
Lomba yang selanjutnya untuk kelas 4-6 adalah salur air dalam baskom dilanjut salur air dalam botol berlubang. Lomba salur air dalam baskom dilakukan dengan cara peserta didik duduk dalam satu baris kemudian anak yang berada di depan menyalurkan air di baskom kepada anak di belakangnya melalui atas kepala. Kelompok yang mengumpulkan air paling banyak ialah pemenangnya.
Salur air dalam botol berlubang membutuhkan kerjasama untuk menutup lubang pada botol yang berisi air agar tidak mengalir keluar sehingga akan lebih cepat mengumpulkan air.
Cabang lomba terakhir adalah lomba makan kerupuk. Lomba ini terdiri dari dua kategori yaitu kelas 1-3 dan kelas 4-6. Peserta didik yang mampu memakan kerupuk dengan cepat ialah pemenangnya. Namun tidak semudah itu, Nganjuk yang merupakan kota angin menambah keseruan cabang lomba ini karena kerupuk yang digantung tertiup angin sehingga lebih menyulitkan peserta untuk meraih kerupuk.
Tidak lupa terdapat hadiah menarik untuk para pemenang.Â
Juara 1, 2, dan 3 untuk lomba mewarnai adalah Nada (Kelas 2), Amel (Kelas 3), dan Dika (Kelas 1). Â Juara lomba estafet sarung diraih oleh kelompok 8, 7, dan 1. Lomba estafet air dalam baskom dimenangkan oleh kelompok 7, 8, dan 4. Juara lomba estafet air dalam botol berlubang diraih oleh kelompok 7, 8, dan 1. Kategori kelas 1-3 lomba makan kerupuk dimenangkan oleh Kaka (Kelas 2), Alferi (Kelas 2), Diva (Kelas 1). Dan pemenang lomba makan kerupuk kategori kelas 4-6 adalah kelompok 2, 4, dan 6.Â
"Aku senang sekali" ujar Amel (kelas 3) yang mendapatkan juara 2 lomba mewarnai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H