Mohon tunggu...
Lestari Rahayu
Lestari Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNS

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNS Kelompok 64 Gelar Pelatihan Pembuatan Souvenir Ecoprint sebagai Langkah Optimalisasi Desa Wisata Gentan

11 September 2022   08:18 Diperbarui: 14 September 2022   15:13 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 64 UNS 2022 yang beranggotakan  Atha Indianto, Agelina Rahmalia Pramesti, Devi Nurhayati, Dewi Masithoh, Kholishotul Himmah Hasan, Lestari Rahayu, Nana Tri Gunawan, Rifqinanto Rakhman, Sinta Tri Haryani, dan Syifa Maulidya Atomzeal menyelenggarakan kegiatan pelatihan pembuatan souvenir ecoprint di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. 

Pelatihan ini diikuti oleh Kelompok Sadar Wisata atau dikenal dengan sebutan Pokdarwis Desa Gentan dan beberapa pemuda karang taruna. Pelatihan diselenggarakan di Balai Desa Gentan pada pukul 10.00 - 12.00 WIB yang berlangsung selama dua hari, yaitu pada hari Rabu (03/08/2022) dan Kamis (04/08/2022).

Pelatihan tersebut dilaksanakan berdasarkan hasil observasi mahasiswa KKN Kelompok 64 UNS 2022 yang menemukan permasalahan bahwa Desa Wisata Gentan memiliki beberapa objek wisata yang menarik, seperti Baru Seribu, Air Terjun Mirikerep, dan Platar Ombo, namun belum memiliki souvenir yang dapat dijadikan oleh-oleh. 

Padahal Desa Gentan memiliki potensi alam yang dapat digunakan untuk pembuatan produk yang memiliki nilai jual contohnya pemanfaatan daun sebagai bahan pembuatan souvenir ecoprint.

Pelatihan pembuatan souvenir ecoprint merupakan salah satu program kerja utama yang dilaksanakan oleh KKN Kelompok 64 UNS 2022 untuk mendukung optimalisasi desa wisata. 

Pelatihan ini diawali dengan sesi pemberian materi mengenai pemanfaatan daun untuk dijadikan berbagai macam produk ecoprint yang memiliki keunikan dan unsur seni serta bernilai jual seperti sapu tangan, hiasan, selendang, kerudung, totebag, outer, kaos, dan taplak meja yang dapat mendukung kemandirian warga dalam hal ekonomi desa. 

Terdapat tiga teknik dalam pembuatan ecoprint yaitu dikukus (steaming), dipukul (pounding) dan fermentasi daun. 

Dokpri
Dokpri

Teknik yang digunakan dalam pelatihan ini adalah teknik pukul (pounding). Bahan yang digunakan adalah kain katun berwarna putih sebagai media, plastik sebagai alas dan penutup kain saat dipukul, daun diantaranya daun jati, daun pepaya, dan daun kenikir sebagai pola serta air tawas sebagai pengunci warna. 

Kemudian alat yang digunakan adalah palu untuk memukul daun agar mengasilkan pola dan warna.  Peserta diberi media, bahan, dan alat kemudian mulai membuat produk ecoprint sesuai kemampuan dan kreativitas masing-masing.

Dokpri
Dokpri

Pelatihan yang diselenggarakan sebagai upaya optimalisasi desa wisata Gentan ini diharapkan dapat membuka peluang usaha juga meningkatkan kreativitas bagi Pokdarwis maupun pemuda karang taruna agar dapat dikembangkan menjadi produk siap jual dan dapat dijadikan oleh-oleh khas Desa Gentan. 

Selain itu, Pokdarwis dan karang taruna juga bisa membagikan ilmu serta pengalaman yang mereka dapat kepada seluruh warga Desa Gentan.  Pelatihan ecoprint juga dapat dijadikan sebagai salah satu aktivitas yang bisa dilakukan para wisatawan yang berkunjung. Hal ini dapat memberi pengalaman baru bagi para wisatawan Desa Gentan dan mereka bisa membawa pulang oleh-oleh karya mereka sendiri.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun