Mohon tunggu...
Dwi Puji Lestari
Dwi Puji Lestari Mohon Tunggu... -

Mahasiswa tingkat akhir di kota hujan yang berasal dari kota kering dan tandus di pesisir selatan jawa.. Trying to share a little experiences to get more experiences.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ragamu dan Haknya

19 November 2011   17:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:27 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepada dirimu yang memperbudak raga

Kepada ragamu yang kau beri perintah

Lihatlah betapa sempurna bentuknya

Mulus, sehat, kokoh, penuh gairah..

Namun ambisimu memenuhi hingga tumpah dan tercecer..

Si merah jingga tersenyum, dan ragamu ikut terbangun

Si pucat hampir tenggelam, dan kau masih terjaga

Lupa pula kau kasih makan ragamu itu..

Khilaf pula dirimu mengunakannya tak tahu waktu..

Ragamu itu hanya titipan kawan..

Bukanlah mangkuk yang terus menerus kau isi dengan sup ambisi..

Yang akhirnya pecah karena sup masakanmu terlalu panas..

Bijaklah kawan..

Biarkan dia istirahat..

Memeluk malam hingga pagi menjelang

Menikmati makanan mahal dan merdunya suara dunia

Yang kau butuhkan hanyalah ikhlas..

Berilah dia haknya, sebelum dia memintanya kepada Sang Pencipta..

Karena ragamu itu..

Hanyalah titipan

[caption id="attachment_143422" align="alignleft" width="314" caption="forest surveyor"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun