Mohon tunggu...
Lestarini D. Sumotenodjo
Lestarini D. Sumotenodjo Mohon Tunggu... Guru - Sosok yang mencintai dunia anak. Mengabdikan hidup untuk anak-anak dengan berusaha berbuat yang terbaik untuk mereka dengan memberikan kasih dan cinta.

Ceria dan selalu gembira

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ciptakan Generasi Cinta Baca

3 Maret 2019   23:03 Diperbarui: 3 Maret 2019   23:54 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menumbuhkan kegemaran membaca pada diri seorang anak tidaklah mudah. Apalagi di era teknologi yang serba canggih. Anak akan lebih asik dengan gawainya daripada harus bercengkerama dengan buku dan bahan bacaan lainnya.

Ya, di era teknologi yang serba canggih ini cukup sulit mencari anak yang mau membaca buku sebagai penambah wawasannya. Lihatlah saat anak pergi ke sekolah. Cobalah iseng melihat isi tas anak-anak kita terutama di tingkat remaja tengah. Bisa dipastikan, isi tas itu hanyalah jaket, baju ganti, bedak, minyak wangi, gel rambut, dan beberapa buku tulis tipis tanpa buku pelajaran apalagi buku pengayaan.

Lalu kemana buku-buku pelajaran mereka? Buku-buku pelajaran mereka dengan sengaja mereka tinggalkan di laci meja sekolah padahal itu tidak dibenarkan.
Bagaimana mungkin mereka cinta membaca jika buku-buku tak lagi akrab dengannya padahal kita semua tahu, membaca sangat penting dalam kehidupan kita. 

Membuat anak cinta membaca memang sulit. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan juga keteladanan orang tua dalam mendampingi, memotivasi, dan mengajarkan anak untuk cinta membaca.
Jangan sampai kita menyuruh anak untuk membaca, lalu kita sendiri malah asik dengan ponsel atau acara televisi.

Untuk itu, kita harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin di lima tahun pertama usia seorang anak. Pada usia itu anak memiliki kemampuan belajar yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan tahun setelahnya maka stimulasi yang tepat akan membuat perkembangan sel syaraf pada seorang anak akan semakin maksimal.

Di saat itu pula kita dapat membuat seorang anak gemar akan membaca. Ingatlah kebiasaan membaca sejak dini akan membuat mereka menyukai kegiatan tersebut hingga menjadi sebuah kebiasaan sampai mereka tumbuh dewasa.

Satu hal yang sangat penting, anak yang terbiasa membaca sejak kecil memiliki pengetahuan umum yang lebih luas, atensi yang lebih baik, dan kemampuan konsentrasi yang lebih tinggi. Kebiasaan membaca juga membuat proses belajar pada anak menjadi lebih efektif.

Secara psikologis, anak yang terbiasa membaca sejak dini akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, disiplin, dan juga mandiri. Selain itu, anak akan memiliki kreativitas dan imajinasi yang baik.

Dalam kehidupan sosial, kebiasaan membaca membuat seorang anak rendah hati dan peka terhadap lingkungan sehingga ia dapat berinteraksi dengan baik. Anak yang gemar membaca juga pasti kaya akan kosakata sehingga tata bahasa menjadi lebih baik dan kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tertulis pun baik.

Oleh karena itu, ajaklah anak untuk cinta membaca sedini mungkin dengan membangun ritual membaca sebelum tidur, menemani membaca, berdiskusi tentang buku yang sudah dibaca, mengajaknya ke perpustakaan, dan membiasakan memberi hadiah berupa buku.

Ayo, semangat. Mari kita ciptakan generasi unggulan melalui kebiasaan membaca. Jangan sampai anak-anak kita hancur tergerus zaman karena kebodohan yang sengaja kita ciptakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun