Mohon tunggu...
Lestari Soonard
Lestari Soonard Mohon Tunggu... Administrasi - Terus belajar

Arsitek yang Terapis, Fotografer, menyukai menulis, eksperimen masak, tanaman, anabul, senang belajar hal baru. Buku : The Miracle of Doa, The Wonderful Sedekah

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

6 Hal Pecah di Konser Dewa 19 featuring All Stars GBK Jakarta

17 Agustus 2023   17:00 Diperbarui: 17 Agustus 2023   17:03 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 12 Agustus 2023, bertempat di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan Jakarta, Band legendaris Dewa 19 menggelar Konser All Stars Stadium Tour.

Dihadiri oleh sekitar 85.000 penonton, kawasan Senayan sudah dipenuhi Baladewa dan Baladewi yang kompak menggunakan kostum serba hitam sejak siang hari.

1. Kolaborasi Bertabur Bintang

Tidak hanya Dewa 19 yang tampil, tapi juga menghadirkan banyak bintang besar. 

Lyodra membuka dengan beberapa lagu hits nya seperti Pesan Terakhir dan Sang Dewi.

3 vokalis Dewa 19 Ello, Virzha dan Ari Lasso kemudian baik secara bersama maupun bergantian menghipnotis penonton untuk bernyanyi dan bergoyang bersama nyaris tanpa jeda melalui lagu-lagu Pangeran Cinta, I Want to Breakfree, Angin, Cukup Siti Nurbaya, Takkan Ada Cinta Yang Lain.

Lalu Lyodra berduet dengan Dewa 19 menggetarkan GBK dengan Sumpah I Love You, Begitu Benar Begitu Salah dan Sedang Ingin Bercinta. Kemudian Sandy Sondoro yang tampil berduet dengan Dewa 19. Menyanyikan Hidup Adalah Perjuangan, Dua Sejoli dan Mistikus Cinta dengan suaranya yang khas dan tentu saja membuat seisi Gelora Bung Karno semakin pecah.

Tidak hanya bintang dari Indonesia saja, tapi juga musisi Internasional turut membakar euforia malam itu. Dari mantan keybordis Dream Theater, Derek Sherinian. Lalu Richie Kotzen, produser, gitaris dan vokalis Poison dan Mr. Big. Gitaris Bon Jovi setelah Richie Sambora, Phil X, dan vokalis Whitesnake, Dino Jelusic. Highway To Hell -- ACDC, Jump -- Van Halen, Immortal Love Song -- Dewa 19, Bohemian Rhapsody dan Somebody To Love -- Queen semakin mengobarkan 85.000 penonton untuk berdiri, berlompatan, bertepuk tangan dan bergoyang.

Apalagi saat Dino menyanyikan Arjuna dalam dua bahasa ; bahasa Inggris dan reffr bahasa Indonesia dengan dialek bule nya.

Sungguh kolaborasi warbiyasah yang tidak akan dilupakan Baladewa Baladewi.

Instagram Redline Kreasindo
Instagram Redline Kreasindo

2. Menyanyi Bersama  

Euforia 85.000 Baladewa dan Baladewi tersihir kompak bernyanyi bersama sejak nada awal lagu pertama hingga akhir konser. Kompak berdendang seluruh lirik lagu dari hati. Menembus jam waktu lintas batas lintas usia para fans Dewa 19. Merinding. Pecaaahhh.

Lebih dari 30 lagu dinyanyikan nyaris tanpa jeda, sukses membuat seisi Gelora Bung Karno bergoyang, berjingkrak, bertepuk dan meneriakkan lirik lagu dengan energi yang tak ada matinya selama sekitar 4 jam.

3. Histeris Baladewi

Ello dan Virzha bersamaan dan bergantian mengawali penampilan Dewa 19 setelah penampilan Lyodra. Ello yang sejak awal menggeraikan rambut gonjesnya, saat di pertengahan menyanyikan lagu Sudah, tiba-tiba rambutnya dikuncir. Kejadian kecil yang sukses membuat Baladewi seisi stadium berteriak histeris.

Di lanjutkan dengan setiap layar raksasa menampilkan Tyo Nugros, Baladewi kembali histeris. Pecaahhh

Momen Baladewi histeris karena Ello (Dokpri)
Momen Baladewi histeris karena Ello (Dokpri)

4. Wristbands (gelang LED)

Setiap penonton mendapatkan Wristbands saat memasuki area pertunjukan. Gelang ini mengeluarkan cahaya warna warni yang dikendalikan oleh sinyal radio. Diprogram untuk membuat beragam efek visual mengikuti beat lagu yang sedang dinyanyikan. Sehingga bisa berubah-rubah selama konser.

Dikutip dari Kompas.com, gelang tersebut berisi dioda pemancar cahaya alias lampu-lampu kecil yang berwarna, serta penerima (receiver) frekuensi radio. Fitur pemancar cahaya di gelang tersebut tidak bisa dikontrol oleh penggunanya sendiri, melainkan dikendalikan oleh panitia konser musik.

Efek lampu bisa diatur sesuai lokasi tempat duduk. Sehingga lampu wristbands masing-masing pengunjung bisa menyala dengan warna berbeda.

Tentu saja hal ini semakin membuat mewah dan megahnya konser. Pecaahh

5. Panggung Megah, Audio dan Lighting Wah

Panggung besar megah dan mewah. 

Dari beberapa sudut, lampu dari gedung pencakar langit Jakarta seolah menjadi latar panggung tersebut.

Dengan lighting keren, tembakan cahaya luar biasa yang harmonis dengan beat lagu dan cahaya dari puluhan ribu wristband, semburan kembang api, antusiasme penonton, semuanya bersinergi menghasilkan karya fenomenal. Pecaahh abiizz.

6. Ramah Disabilitas

Konser ini melibatkan disabilitas yang bertugas melayani tamu undangan dan VIP.

Selain itu, panitia juga memberi undangan gratis bagi para disabilitas bersama pendampingnya. Semoga bisa dilanjutkan di konser-konser selanjutnya, siapapun bintangnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun