Mohon tunggu...
Lestari Soonard
Lestari Soonard Mohon Tunggu... Administrasi - Terus belajar

Arsitek yang Terapis, Fotografer, menyukai menulis, eksperimen masak, tanaman, anabul, senang belajar hal baru. Buku : The Miracle of Doa, The Wonderful Sedekah

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Surat untuk Kampung Halaman: Cimahi Kota Kelahiran dan Jakarta Kota Domisili

30 April 2023   22:42 Diperbarui: 30 April 2023   22:55 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah di Cimahi 1902 (Wikipedia)

Sejak aku tinggal di Jakarta hingga kini, begitu pesat perkembangan dan pertumbuhan kota Jakarta. Begitu banyak perubahan karena cepatnya pembangunan di Jakarta.

Beberapa tahun lalu, aku bersama Fakultas Arsitektur Universitas Pancasila melakukan penelitian terkait bangunan dan budaya asli Betawi atau Jakarta. Saat itu kami temukan, ternyata hanya di kelurahan Sukabumi Utara yang masih terdapat beberapa rumah asli dengan arsitektur Betawi. Di Condet saat itu sudah tidak ada. Di Setu Babakan, banyak bangunan baru yang dibuat serupa dengan bangunan asli Betawi. Tapi bukan asli dari jaman dulu.

Di Sukabumi Utara pun masih berjalan sampai saat ini budaya kehidupan asli warga Betawi, seperti berjualan bunga, beladiri/silat, juga aneka kuliner asli Betawi masih mudah dijumpai, seperti Ketupat Sayur, Kerak telor, Laksa dan lain sebagainya.

Tapi saat ini, bangunan dengan arsitektur Betawi semakin berkurang.

Ilustrasi Rumah asli Betawi (gardencenter.co.id)
Ilustrasi Rumah asli Betawi (gardencenter.co.id)

Dear Cimahi dan Jakarta, kampung halamanku tercinta...

Aku sangat berharap, semoga Pemerintah Daerah lebih peduli dan lebih serius menggali semua kekayaan masing-masing daerah. Baik sejarah, arsitektur asli bangunan berciri khas lokal, aneka kuliner dan berbagai potensi kekayaan lokal.

Bulan lalu aku bersyukur berkesempatan bersama Wisata Kreatif Jakarta berwisata ke bangunan-bangunan besar di Jakarta seperti Masjid Istiqlal, Katedral dan gereja Imanuel. Bangunan-bangunan tersebut sudah menjadi bagian dari bangunan-bangunan di Jakarta yang ditetapkan sebagai Cagar Budaya. Sehingga bentuk bangunan tidak bisa dirubah tampak luarnya.

Aku berharap, kebijakan serupa dapat diterapkan pada rumah asli Betawi maupun rumah dan bangunan dengan arsitektur kolonial di Cimahi.

Salah satu cara untuk merawat dan melestarikan bangunan bersejarah dan budaya asli kampung halaman adalah dengan mengadopsi konsep Heritage Tourism. Yaitu wisata yang menonjolkan warisan budaya dan sejarah suatu daerah sebagai daya tarik utama. Kampung halaman bisa menjadikan bangunan-bangunan tersebut disertai story telling tentang sejarah dan kuliner asli menjadi daya tarik utama wisata. Mempromosikan keunikan dan keindahan bangunan bersejarah, juga mengenalkan budaya dan kearifan lokal kepada wisatawan. Sehingga Heritage tourism bisa menjadi sumber devisa daerah yang sangat potensial.

Tentu diperlukan kerjasama dan partisipasi berbagai pihak.

Cimahi dan Jakarta tercinta...

Aku berharap akan lebih sering diselenggarakan kegiatan dan acara seperti Festival Budaya, Pertunjukan Seni tradisional, Kuliner tradisional. Yang semua bisa dikemas dalam bentuk Eduwisata. Sehingga wisatawan dan atau pelajar bisa belajar tentang sejarah, budaya dan berbagai kekayaan kampung halamannya lebih detail. Sehingga setelah mengenal tentu diharapkan semakin mencitai budaya dan sejarah kampung halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun