Ngawi Jawa Timur
Rumah mbah saya terletak di belakang pasar. Â Jalan di depan rumah mbah adalah jalan menuju pintu belakang pasar. Mbah saya berjualan pakaian di pasar tersebut. Pedagang lain, banyak juga yang menuju pasar melalui jalan tersebut. Karena itulah, biasanya saya bersama bapak dari pagi rajin duduk6duduk di teras. Supaya tau pedagang apa yang lewat, dan kemudian memanggil untuk belanja beraneka jajan pasar tersebut...hehehe...
Sekitar jam 8-9 pagi saya akan nyusul mbah ke pasar. Menenamani mbah berjualan dan lagi-lagi untuk berburu jajanan khas Ngawi.
Kadang sepupu saya membelikan nasi pecel yang disana merupakan menu sarapan. Hanya saat itu saya dan kakak-kakak belum bisa makan pedas. Sementara takaran pecel yang tidak pedas disana masih pedas untuk ukuran lidah kami.
Sore atau malam, Bapak sering mengajak berburu kuliner kesukaan Bapak seperti Tepo tahu atau cemoe.
Sayangnya, setelah mbah saya berpulang, rumah mbah dijual. Dan saya sudah lama sekali tidak kesana lagi. Karena Saudara-saudara saya pun tersebar di berbagai kota.
Dimanapun kampung halamannya, tentu semua punya kenangan berkesan dan selalu ngangeni. Meskipun kemudian wilayah tersebut terus berkembang dan mungkin merubah wilayah tersebut, kenangan-kenangan itu tidak akan hilang. Baik teman masa kecil, tradisi, kuliner, dan lain sebagainya. Dari situlah, kini kita bisa menjadi diri kita saat ini. Bisa mencapai titik ini.
Salam Kampung Halaman
Putri Soonard
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H