Saat saya kecil, baik ketika di Jakarta maupun jika mudik ke rumah mbah di Ngawi, atau ketika di Cimahi dan Banda Aceh, ada hiburan yang mirip : sekelompok orang (biasanya remaja dan anak-anak) yang berkeliling sekitar perumahan dan membangunkan penghuni. Ada yang berkeliling jalan perumahan dengan melantunkan shalawat atau menyanyikan lagu dengan syair khusus. Ada yang berkeliling dengan kendaraan sambil melagukan "Sahuurr....sahhuurr....".Â
Ada yang berkeliling berjalan kaki dengan membawa semacam drum kecil atau kentongan dan melagukan "Sahuurr...."
Jujurly....kadang kesel...karena ada yang suka iseng teriak-teriak bangunin jam 1 atau jam 2 pagi. Padahal imsak sekitar jam 4.30 pagi. Kecepatan atuh...
Tapi seringnya sih justru menanti-nantikan. Ngangenin hihihi...
Apalagi rumah saya letaknya dekat persimpangan jalan, jadi lumayan banyak kelompok yang bergantian lewat untuk membangunkan dengan cara dan lagu yang berbeda-beda. Serasa konser jalanan gitu hihihi.... menghibur dan membantu supaya ga kebablasan tidur.
Seingat saya, waktu di Cimahi, ada juga suara sirene untuk membangunkan sahur. Mungkin karena tinggal di komplek militer ya...hihihi....
Berjalannya waktu, kebiasaan itu semakin menghilang. Bahkan suara dari mushola atau masjid di sekitar rumah, yang dulu juga akan membangunkan para ibu untuk menyiapkan sahur dan panggilan selanjutnya untuk sahur, sekarang pun sudah semakin sepi.
Mungkin juga karena selama pandemi dibatasi keluar rumah dan berkumpul, jadi keterusan sampai sekarang hehehe...
Selain itu, media elektronik pun bersaing membuat aneka acara untuk menemani pemirsa sahur. Dan semua orang sekarang memegang gadget yang tinggal setel alarm aja mo bangun jam berapa kan.... kalau saya dengan usaha ekstra meletakkan HP agak jauh dari jangkauan dan menyetel 2x alarm. Kenapa? Supaya jari ga mudah untuk langsung mematikan alarm terus lanjut tidur lagi....hehehe