Sierra, yang mengantar kami, menjelaskan bahwa ada 2 kubah di Istiqlal. Yang besar berdiameter 45 meter, yang melambangkan tahun kemerdekaan RI. Sementara kubah yang kecil berdiameter 8 meter yang melambangkan bulan kemerdekaan.
Dikutip dari ekonomi.bisnis.com (2 mei 2022), secara umum, ada dua bangunan di Istiqlal, bangunan utama dan pendamping. Hal ini melambangkan dua hal yang berdampingan dan saling melengkapi ; langit – bumi, dunia – akhirat, lahir – batin, juga hablumminnallah – hablumminnanas.
Bangunan Masjid terdiri dari 5 lantai, sebagai simbol 5 Rukun Islam dan 5 kali waktu sholat wajib dalam sehari.
Masjid ditopang 12 tiang sebagai simbol tanggal kelahiran Rasulullah SAW, 12 Rabiul Awal.
Istiqlal memiliki satu menara setinggi 66,66 meter. Ini melambangkan ke Esa-an Allah dan 6666 ayat dalam Al Qur’an. Menara dihiasi kemuncak dari baja setinggi 30 meter yang melambangkan 30 juz dalam Al Qur’an.
Masjid Istiqlal tidak hanya untuk melaksanakan sholat saja. Tapi juga untuk berbagai keiatan lain. Pernah diadakan Festival Istiqlal. Dimana selain ada bazar, pameran ada juga berbagai seminar seperti Seminar Arsitektur Islam, dsb.
Saat ini sudah jadi terowongan antara Katedral dengan masjid Istiqlal. Sayang kemarin saya belum bisa memasuki terowongan. Menurut info, terowongan tersebut akan bisa digunakan pada bulan Ramadhan.
Bukti kerukunan antara umat beragama di Indonesia, bisa dilihat pada pelaksanaa Sholat Ied atau acara lainnya di Masjid Istiqlal, umat Islam bisa memarkir kendaraannya di halaman Katedral. Pihak Katedral jua dengan sukarela membantu keamanan. Demikian juga saat Natal atau kegiatan lainnya di Katedral. umatnya pun bisa memarkir kendaraan di halaman Masjid Istiqlal. Umat Islam pun akan membantu kemanan selama kegiatan di Katedral.
Indahnya kerukunan dan toleransi ya...
Tiba-tiba seorang pria berseragam mendekati rombongan kami, memberi tahu bahwa waktu sholat akan segera tiba.