Subuh itu diantar ojol, aku menuju arah wilayah Lebak Bulus. Menikmati sejuknya udara pagi sambil memperhatikan aktifitas 24 jam kota Jakarta.
Sebenarnya hari ini berencana menghadiri acara Kompasianival. Tapi mendapat info Tim Alpha Movement akan ke Cianjur pagi ini, ga pake lama langsung memutuskan ikut. Semoga bisa mengikuti acara Kompasianival berikutnya ^_^
Tiba ditujuan, langkah kaki ku menghampiri sebuah mobil putih yang menanti didepan halte. Bersama Couch Dani Adam dari Alpha Movement, mas Rendra, dan Giga, mobil pun melaju memasuki pintu tol. Percakapan ringan tapi sarat pembelajaran mengiringi perjalanan kami hingga memasuki Rest Area. Setelah bertemu dengan rombongan mba Yanti dari YPI Raudhatul Muttaqin, kami pun beriringan menuju Cianjur.
Kami berencana healing ke Cianjur. Jalan-jalan...? tentu tidak ^_^
Dikutip dari Kompas.com 15, September 2022, dalam Cambridge Dictionary Healing, dijelaskan Healing adalah proses menjadi sehat kembali.
Secara umum, Asosiasi Psikologi Amerika (APA) menuliskan bahwa Healing adalah proses untuk meringankan beban mental melalui kekuatan pikiran.
Dikutip dari Kompas.com, 20 Juli 2022, psikolog Hayinah Ipmawati mengatakan, healing adalah sebuah usaha pengembangan keutuhan diri, baik secara fisik maupun mental.
gempa akhir November lalu. Kami juga melalui banyak tenda-tenda darurat, baik yang berfungsi sebagai Rumah Sakit, Posko relawan, maupun tempat pengungsi. Masih banyak Ambulan dengan nyaring sirine berpapasan dengan rombongan kami. Cukup banyak juga berpapasan dengan rombongan yang membawa aneka bantuan, baik kendaraan roda 4 maupun kendaraan roda 2.
Memasuki Cianjur, mulai terlihat bangunan runtuh terdampakKepadatan lalulintas membuat kedatangan kami di Sekolah YPI Raudhatul Muttaqin Cianjur sedikit bergeser dari perkiraan. Kami langsung menuju Aula.
Alhamdulillah, kerusakan pada area Sekolah YPI Ramu Cianjur relatif ringan setelah gempa berkekuatan 5,6 magnitudo. Sehingga acara pun bisa am dilaksanakan di Sekolah.
Yang mengikuti acara Alpha Trauma Healing Gempa adalah guru-guru, beberapa siswa & beberapa penduduk sekitar.
Setelah mengajak peserta mengenal tentang  trauma di tubuh, peserta diajak langsung praktek untuk merelease emosi yang dirasakan setelah gempa.
Saat gempa 21 November 2022 lalu, kegiatan belajar mengajar level SD & SMP sedang berlangsung. Menurut Pak Made , Kepala Sekolah, guncangan gempa saat itu terasa sangat keras dengan gerakan seperti mengangkat. Berdasarkan cerita Bu Eka, guru kelas 4, siswa seketika berhamburan keluar kelas dengan panik, ketakutan, menangis.Â
Plafon di ruang kelas 4 seketika runtuh semakin membuat siswa menjerit takut dan berusaha secepatnya keluar kelas. Kondisi pintu kelas yang terbuka hanya satu karena yang satu dalam posisi terkunci.Â
Di tengah kekalutan, beberapa siswa ada yang terinjak saat berusaha mencari tempat aman. Ada pula siswa yang asma nya kambuh karena takut dan shock. Alhamdulillah setelah diberi bantuan oksigen yang tersedia, kondisinya membaik. Dan ada siswa yang bajunya robek serta dada memar.
Sementara Bu Eka sendiri merasakan tubuhnya gemetar karena ketakutan, panik, khawatirkan keselamatan anak didik dan keluarga di rumah.
Qonita, siswi kelas 3 SD, saat kejadian pun merasakan takut, panik, sedih dan kasihan melihat teman-temannya dalam situasi seperti itu.
Pak Made yang memiliki riwayat sakit jantung sempat pingsan. Tapi rasa tanggungjawab yang besar membuat Pak Made setelah siuman cepat bergerak bersama para guru menenangkan dan menyelamatkan siswa.
Luar biasa para pendidik ini. Dengan tanggung jawabnya, meski merasakan ketakutan, mereka fokus berusaha menenangkan, memastikan keamanan dan keselamatan para siswa. Yang cedera pun langsung diantar untuk mendapatkan pertolongan.
Setelah semua siswa aman dan pulang ke rumah masing-masing, guru-guru ini baru kembali ke rumah dan menjumpai anak-anaknya yang tentunya juga sedang ketakutan dan panik. Sehingga selain ketakutan, sangat dipahami pikiran dan perasaan para guru pun campuraduk antara mendahulukan keselamatan siswa sebagai bentuk tanggungjawab, dan di saat bersamaan teringat pada keluarga dan anak-anaknya di rumah yang tidak bisa langsung mereka peluk untuk menenangkan. Yang mereka tidak langsung tahu bagaimana kondisinya.
Sebelum memulai praktek teknik Alpha Trauma Healing, Coach Dani yang akrab di panggil Kang Dani meminta peserta merasakan, perasaan takut yang paling dirasakan peserta setelah gempa, skala 1-10 (1 biasa saja, 10 sangat terasa tidak nyamannya) ada di angka berapa. Hampir semua peserta merasa takut di angka 9-10.
Dimulailah praktek Healing.
Sangat terasa bagaimana besar ketakutan peserta.
Sesie pertama praktek ini tujuannya untuk menimbulkan rasa aman dan nyaman pada diri masing-masing. Jika sudah merasa aman dan nyaman, insyaa Allah akan merasa tenang.
Setelah diselingi tanya jawab, dilanjutkan sesi selanjutnya.
Alhamdulillah peserta merasakan langsung efek Alpha Trauma healing. Sehingga akhirnya secara keseluruhan sesi berkembang hampir 1,5 jam dari rencana awal.
Alhamdulillah di akhir sesi Healing seluruh peserta bisa tersenyum bahagia dengan semangat baru. Mereka merasakan skala ketakutan dari skala 10 sudah turun menjadi 5-6.
Sebagai guru, menurut Bu Eka ilmu yang didapat dalam Alpha Trauma Healing ini sangat penting. Bahkan bu Eka menyayangkan kenapa baru mengenal ilmu ini. Beliau yakin ilmu ini pun akan sangat bermanfaat tidak hanya untuk menyikapi trauma rasa takut dll setelah gempa, tapi juga untuk diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar maupun di rumah dengan keluarga.
Qonita yang juga mengikuti dari awal hingga selesai, merasa lebih lega, tenang. "Rasa-rasa ga enak udah hilang", katanya tersenyum.
Coach Dani menyampaikan, tujuan Alpha Trauma Healing adalah :
- Bisa menerima kondisi yang ada saat ini.
- Bisa me release perasaan-perasaan yang tidak nyaman yang membuat traumatik.
- Timbul rasa optimis, untuk maju ke depan melewati semua.
Mengikuti Alpha Trauma Healing bukan berarti sulap langsung melenyapkan traumatik. Tapi dengan diajarkan cara sederhana, diharapkan peserta dapat mengulang kembali secara mandiri. Sehingga  bisa menghealing secara bertahap bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan terdekat. Dan kemudian bisa menghantarkan/meresonansikan ketenangan pada orang terdekat.
Coach Dani meyakinkan bahwa kita manusia pada dasarnya mempunyai kekuatan mental untuk melampaui situasi apapun. Membantu memberikan Alpha Trauma Healing Gempa bukan baru kali ini saja, tapi Coach Dani juga membantu trauma healing pada korban gempa Lombok dan Ambon.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H