Pertumbuhan seorang anak bisa dipengaruhi dari berbagai faktor yang ada pada ruang lingkup dimana ia tumbuh dan hidup. Anak usia dini memiliki emosi yang terkadang tidak terkendali, seperti tantrum dan lain sebagainya. Pada usia ini juga, si anak cepat merespon maupun menirukan apa yang dia dengar dan lihat. Jadi, sebagai orang dewasa kita harus memberikan contoh dan memberikan hal-hal yang positif, serta memberikan beberapa edukasi.
Berikut adalah hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan anak di usia dini:
1. Keturunan
Anak bisa mewarisi gen dari orangtua, seperti warna mata, tekstur rambut maupun kecerdasan dan bakatnya. Beberapa penyakit juga bisa diturunkan orangtua kepada anaknya, sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.
2. Lingkungan
Lingkungan seperti teman, sekolah maupun sosial, dapat mempengaruhi pertumbuhan anak secara positif maupun negatif. Jika lingkungannya baik, maka anak akan bertumbuh kembang dan unggul dalam beberapa bidang.
3. Menjaga kesehatan
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan pada anak adalah dengan berolahraga, aktivitas atau latihan fisik dapat membantu anak menjadi lebih sehat dan memperkuat otot-otot pada tubuh.
4. Nutrisi
Nutrisi berasal dari makanan yang kita konsumsi, kekurangan gizi dapat menyebabkan masalah yang serius pada kesehatan. Pola makan yang seimbang dan teratur dapat mencegah dari penyakit atau gangguan kesehatan lainnya.
5. Status ekonominya
Status ekonomi yang dimiliki dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan seorang anak. Anak yang kurang mampu lebih sedikit untuk mendapatkan akses dalam pendidikan, gizi maupun fasilitas lainnya. Sedangkan anak yang ekonominya lebih baik kebalikannya.
6. Keluarga
Keluarga berperan sangat besar untuk pertumbuhan seorang anak, karena keluarga adalah rumah pertama yang hadir dalam hidup mereka. Entah diasuh ayah, ibu, nenek, kakek, ataupun kakak, mereka merupakan orang yang sangat berperan di hidup seorang anak. Ketika anak diberi cinta dan kasih sayang yang cukup, maka hal tersebut akan berdampak pertumbuhan ia sampai dewasa dan bisa ia berikan juga kepada anaknya kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H