Mohon tunggu...
Tri Lestari
Tri Lestari Mohon Tunggu... Guru - Menghargai adalah Keutamaan hidup

Saya adalah seorang perempuan yang dilahirkan di Kediri pada 16 Agustus 1982 di sebuah desa lereng gunung Kelud, anak ketiga dari 5 bersaudara dan satu-satunya perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penggores Kata

11 Agustus 2018   12:08 Diperbarui: 11 Agustus 2018   12:20 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Dalam dekapan dingin menusuk lelap raga para pungawa fana

Sejumput nyali berkelakar dengan hening

Mencabuti sisa-sisa rona asa masa muda

Dari baris pertama, kedua dan akhir kalimat

Tertata tegap bak ksatria

Menantang dengan jalang pecundang dalam legenda

Memberi rasa dalam tiap kata

Ini kisah bukan isapan semata

Ada esok, ada kemarin dan ada hari ini

Diramu dalam satu kuali berbaur dengan naluri

berlumur segala karsa untuk lahir kembali dari kawah candradimuka

Tahir dalam perkara pengobat ruam-ruam luka

Pengingat untuk pikun yang mungkin menyapa

Lenggang pinggul menghias sampul muka untuk beradu dengan nostalgi atau romansa

Berpagut waktu menanti pinangan tangan-tangan pencinta rupa kata

Kediri, 07 Agustus 2018

~ES~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun