Dalam dekapan dingin menusuk lelap raga para pungawa fana
Sejumput nyali berkelakar dengan hening
Mencabuti sisa-sisa rona asa masa muda
Dari baris pertama, kedua dan akhir kalimat
Tertata tegap bak ksatria
Menantang dengan jalang pecundang dalam legenda
Memberi rasa dalam tiap kata
Ini kisah bukan isapan semata
Ada esok, ada kemarin dan ada hari ini
Diramu dalam satu kuali berbaur dengan naluri
berlumur segala karsa untuk lahir kembali dari kawah candradimuka
Tahir dalam perkara pengobat ruam-ruam luka
Pengingat untuk pikun yang mungkin menyapa
Lenggang pinggul menghias sampul muka untuk beradu dengan nostalgi atau romansa
Berpagut waktu menanti pinangan tangan-tangan pencinta rupa kata
Kediri, 07 Agustus 2018
~ES~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H