Literasi adalah proses penyerapan informasi berbasis ilmu pengetahuan dari teks maupun lisan dengan tujuan meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui membaca dan menulis. sebagai seorang guru juga harus menggunakan strategi yang tepat saat membantu anak-anak meningkatkan kemampuan literasi mereka. Ada beberapa strategi untuk meningkatkan literasi baca tulis pada anak usia dini yaitu membuat pojok baca, meciptakan lingkungan kaya teks, berdiskusi tentang bahan bacaan, dan melakukan pembelajaran yang dapat meningkatakan literasi. Pada akhir pembelajaran topik 2 mata kuliah literasi dasar tentang strategi pengembangan keterampilan literasi, saya dapat menyusun aksi nyata sebagai berikut:
1. Apakah strategi pengembangan keterampilan literasi yang ingin anda terapkan di ruang kelas anda kelak? Mengapa?Â
Strategi pengembangan keterampilan literasi yang ingin saya terapkan di ruang kelas yaitu melalui adanya Program Penguatan Literasi maka dapat mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Adapun Strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan literasi dengan menerapkan kegiatan membaca yang dilakukan, seperti untuk kelas rendah (kelas 1-3) dengan menyimak guru dan membaca nyaring selama 20 menit, sedangkan kelas atas (kelas 4-6) membaca buku fiksi atau non fiksi secara mandiri. Hal ini saya lakukan karena kebutuhan pada asesmen  di masa Merdeka Belajar memaksa sekolah untuk dapat memperkuat program literasi dengan cara yang beragam. Kurikulum Merdeka berfokus pada peningkatan kecakapan yang sangat esensial, yaitu kecakapan literasi pada peserta didik. Sehingga membutuhkan program literasi yang terstruktur yaitu Program Penguatan Literasi (PPL). Berdasarkan pada jurnal Basicedu yang berjudul Dampak Program Literasi pada hasil Asesmen Kompetensi Minimum di Sekolah Dasar oleh Nada Hafizha dan Raisa Rakhmania menunjukkan bahwa Program Penguatan Literasi sudah dilaksanakan di SD Karakter Depok Jawa Barat, dan sudah terbukti mengalami peningkatan dalam kemampuan literasi siswa. Adanya peningakatan kemampuan literasi siswa dapat dibuktikan dari hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) SD Karakter pada tahun 2022-2023 yang meningkat dari tahun sebelumnya.
2. Bagaimana anda mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan dalam penerapan strategi keterampilan literasi sesuai profil peserta didik dan konteks sosial budaya siswa anda?Â
Berdasarkan pada penelitian yang saya ambil dari jurnal Basicedu yang berjudul Dampak Program Penguatan Literasi pada Hasil Asesmen Kompetensi Minimum di Sekolah Dasar oleh Nada Hafizha dan Raisa Rakhmania. Jurnal tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan literasi siswa dengan menerapkan strategi keterampilan literasi yang dilaksanakan tiga kali dalam seminggu dengan durasi 60 menit setiap pertemuan. Adapun rinciannya selama 20 menit siswa kelas rendah membaca nyaring, sedangkan kelas atas membaca dalam hati. Lalu 40 menit terakhir siswa akan melakukan diskusi, tanya jawab seputar buku yang dibaca atau siswa dapat mengisi jurnal menulis. Jurnal menulis berisi lembar-lembar kegiatan yang tidak harus diselesaikan dengan segera. Siswa akan menggunakan Jurnal Menulis pada kegiatan PPL dengan tujuan untuk: (1) Menulis cerita fiksi singkat dan puisi dengan bimbingan; (2) menuliskan berbagai pernyataan singkat seputar fakta dari sebuah topik; (3) menulis ide yang berfokus dengan kalimat lengkap; (3) menyusun ide dengan tahapan yang logis dalam tulisan fiksi maupun non-fiksi; (4) menulis dengan bahasa menarik; (6) memasukkan deskripsi dan penjelasan detail dengan bimbingan; (5) dapat memperbaiki penulisan huruf kapital dan tanda baca dengan bimbingan. Tujuan dari penulisan Jurnal Menulis pada kegiatan PPL sesuai dengan tujuan dari asesmen literasi membaca dalam AKM yang melatih siswa untuk memproses suatu teks sehingga siswa dapat memahami, menalar, mengevaluasi, dan merefleksikan isi teks. Selain itu, kegiatan menulis jurnal juga dapat melatih siswa untuk menulis dengan baik sesuai dengan ejaan yang benar, dan mengembangkan ide serta pemikirannya. Dari penelitian tersebut dapat saya jadikan pandangan untuk dapat mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan dalam penerapan strategi keterampilan literasi sesuai dengan profil peserta didik dan konteks social budaya dengan menerapkan Program Penguatan Literasi (PPL) yang telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H