Mohon tunggu...
Syaf Lessy
Syaf Lessy Mohon Tunggu... -

Ketika lidah kelu tak dapat lagi berkata-kata Ketika bibir kaku tak lagi mau keluarkan suara Hanya disini aku merasa Bisa tuangkannya menjadi kata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sedekah Politik (Vote Buying) dan Dominasi Elit dalam Pemilu

20 Januari 2017   05:53 Diperbarui: 20 Januari 2017   07:01 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vote buying || http://kaltara.prokal.co/

Kedua adalah ketergantungan struktur pemilih terhadap patron. 

Pada wilayah yang di maksudkan memberikan kecenderungan terhadap ketergantungan kepada patron secara sosial ekonomi misalnya, tokoh agama, tokoh adat, kepala pemuda, penguasa atau jabatan jabatan strategis lainnya sehingga masyarakat akan terhegomoni dalam menentukan pilihan politiknya.

Ketiga adalah timing (siapa yang memberikan)

Tentu dalam variabel ini lebih menekankan pada pemberi pertama yang akan di pilih karena dalam realisasi pelaksanaannya lebih menghargai pembeli pertama walaupun secara Situasional pemberian dari politikus selanjutnya tetap akan di terimah walau tidak di coblos maupun dengan berbagai Tawaran tawaran politik lainnya dan tentunya ada berbagai ragam faktor faktor lainnya yang mendominasi dalam praktek jual beli suara dalam pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun