Mohon tunggu...
Syaf Lessy
Syaf Lessy Mohon Tunggu... -

Ketika lidah kelu tak dapat lagi berkata-kata Ketika bibir kaku tak lagi mau keluarkan suara Hanya disini aku merasa Bisa tuangkannya menjadi kata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Peran Pemuda dalam Pilkada kota Ambon

10 Oktober 2016   21:12 Diperbarui: 12 Februari 2017   06:42 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Mahasiswa Fisip Universitas Pattimura maluku"][/caption]Pemilihan kepala daerah kota ambon tinggal beberapa bulan lagi, namun hiruk pikuknya mulai sangat terasa,para kandidat calon walikota dan partai pengusungnya mulai memperebutkan dukungan masyarakat dengan tawaran program kerja nantinya yang giat giat di galakkan timbul begitu semarak.Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa pemuda dalam pemilihan umum tidak pernah surut tidak hanya di Indonesia, ambon misalnya partisipasi pemuda sangatlah dominan.Menarik ketika kita membicarakan peran pemuda kaitannya dengan pergulatan politik di kota Ambon yang bertajuk manise ini.

Pemuda memang selalu di gaungkan dengan potensi memiliki semangat,gairah dalam berdemokrasi, simpatik dan energik dalam mengawal dan melihat situasi politik kota ambon.Jika kita menelisik lebih jauh mengenai properti kekuasaan maka sejatinya pemuda seharusnya mampu mengungkapkan Realitas politik.Bahwa transformasi politik adalah keniscayaan pemuda dalam menggerakkan fungsi dan perannya dalam mengartikulasikan kepentingan masyarakat banyak,didalam mendorong komitmen dan integritas sebagai elemen perubahan.

Kondisi konstalasi politik kota ambon saat ini penuh ambigu dengan menghadirkan ruang kontestasi yang penuh dengan intrik intrik politik yang sarat akan kepentingan, hal ini tidak dapat di elekan lagi sehingga timbul tenggelam dalam setiap moment dalam menciptakan keresahan terhadap situasi sosial politik yang pragmatis dan sektoral.

Belum lagi kondisi pemuda kota ambon dengan karakterisasi yang anggap sangat apolitis yang diidentikkan dengan perilaku konsumtif dan hasrat hasrat kebutuhan yang bertingkah hedonistik struktural yang coba di manipulasikan dan diexpresikan sebagai sarana proyek.

Kontribusi pemuda di kita ambon sangatlah di harapkan dalam menjawab dan mendobrak kebuntuan politik terhadap upaya realisasi pilkada kota ambon yang berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat kota ambon.Harapannya pemuda sebagai agen sosial politik mampu memberikan dan mengawal pilkada di negeri ini dengan memobilisasi setiap elemen elemen didalam masyarakat dan terlibat aktif dalam suksesi pesta tahunan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun