Mohon tunggu...
Abdul Muchibbudin
Abdul Muchibbudin Mohon Tunggu... wiraswasta -

i am muslim n i am an entrepreneur. reading n writing is very exciting activities in my life. There is no day without reading, i will be confusing if there is no something to be written. visit my web:www.sumbertanahberkah.com, www.lesprivatsurabaya.org

Selanjutnya

Tutup

Money

Gerakan 1 Rumah 1 Pengusaha

24 Juli 2013   02:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:08 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia negara yang kaya. Baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Namun diantara kedunya belum berfungsi maksimal untuk kemajuan dan kemakmuran rakyat indonesia.

Sumber daya alam lebih banyak di kelola dan di berdayakan oleh asing dan kurang bermanfaat bagi Indonesia raya. Misal: tambang emas, minyak bumi , gas alam, kebun sawit, dll. Semuanya kebanyakan telah dan akan terus di kuasai bangsa lain apabila kita tetap diam saja.

Sementara sumber daya manusia yang sangat melimpah dan akan terus tumbuh kurang begitu bisa mengelola sumber daya alam yang melimpah ini. Kebanyakan rakyat terutama yang sekolahnya tinggi, lebih memilih bekerja di perusahaan asing daripada di perusahaan lokal. Mereka menginginkan gaji yang lebih tinggi dan gengsi yang tinggi pula.

Banyaknya SDM yang tersedot ke perusahaan asing , Menyebabkan perusahaan lokal kalah saing, bahkan mematikannya. Sementara pertumbuhan perusahaan lokal yang di gawangi oleh pengusaha baru sangat kecil.

Hal ini tidak boleh di biarkan. di diamkan. atau di cuekin begitu saja.

Harus ada sebuah inovasi dan sebuah gerakan yang bisa membua SDA kita terkelola dengan baik. Di butuhkan banyak pengusaha baru agar dapat mengelola SDA kita dengan sempurna dan berfungsi maksimal. Tanpa hal tersebut, mustahil indonesia makmur.

Terus bagaiman caranya?

usaha kan butuh modal, dan yang besar, kemampuan besar dan juga memiliki resiko yang besar.

Sulit memang. Tapi itu hanya sementara. kesulitan itu akan segera sirna jika kita bersabar dan terus belajar.

Mulai saja dari diri sendiri, atau di lingkungan kita . Di keluarga misalnya. Ga usah menjadi pengusaha semua, cukup 1 orang saja. Sementara keluarga yang lain tetap bekerja  agar bisa sebagai penopang keluarga selama proses perintisan usaha kita. Sebab pada saat awal merintis pasti banyak kendala, terutama keuangan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, akan stabil dengan sendirinya.

Kalau gerakan ini bisa berjalan dengan baik yakni 1 rumah memiliki 1 pengusaha. Pasti setiap rumah akan mengalami perbaikan pendapatan dan kemakmuran. Sehingga bisa di pastikan akan berimbas pada kemakmuran nasional dan kemajuan bangsa.

Tanpa melahirkan banyak pengusaha di indonesia , mustahil SDa akan terkelola.

Semoga cita cita ini bisa terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun