Mohon tunggu...
Lesman Walensa
Lesman Walensa Mohon Tunggu... Relawan - Positif Thinking, Learning by Doing,

Fikom Unitomo, Office Administrator, Rescue Volunteer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Boneka Rakyat

21 Oktober 2013   10:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam remang malam detemanin sang rembulan,

Terpancar wajah sang rupawan berhiaskan senyum gemerlap

Oh...,betapa bodohnya diri ku,melihat segerombolan binatang-binatang jalang berkeliaran menerkam mangsanya.

Sungguh aku merasa hidup bukanlah sebagai ciptaan sang Maha Kuasa,

dibalik dinding-dinding hampa ,Ku utarakan semua amarah-ku kepada para bangsa.

Bukankah kalian tau!,bukankah kalian juga mengerti!!,

Mana janji-janji-Mu,mana semua kenangan tentang bangsa ini!??...,

Apakah kalian sudah membisu,berdiam dibalik kemaluan sendiri!!?..,

Tanah hampah yang Ku titipkan kepada -Mu menjadi butiran-butiran debu,yang tiada gunanya..,

Aku marah..!!,

Aku sedih...!!

Oh...Parah penghianat bangsa..!!

Berbicaralah..,mengaunglah bak serigala berburu domba,

Diam bagai batu..,berkicau bagai burung,

Sekali lagi ,Ku katakan..,

Aku marah..!!,

Aku bukan boneka...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun