Dalam remang malam detemanin sang rembulan,
Terpancar wajah sang rupawan berhiaskan senyum gemerlap
Oh...,betapa bodohnya diri ku,melihat segerombolan binatang-binatang jalang berkeliaran menerkam mangsanya.
Sungguh aku merasa hidup bukanlah sebagai ciptaan sang Maha Kuasa,
dibalik dinding-dinding hampa ,Ku utarakan semua amarah-ku kepada para bangsa.
Bukankah kalian tau!,bukankah kalian juga mengerti!!,
Mana janji-janji-Mu,mana semua kenangan tentang bangsa ini!??...,
Apakah kalian sudah membisu,berdiam dibalik kemaluan sendiri!!?..,
Tanah hampah yang Ku titipkan kepada -Mu menjadi butiran-butiran debu,yang tiada gunanya..,
Aku marah..!!,
Aku sedih...!!
Oh...Parah penghianat bangsa..!!
Berbicaralah..,mengaunglah bak serigala berburu domba,
Diam bagai batu..,berkicau bagai burung,
Sekali lagi ,Ku katakan..,
Aku marah..!!,
Aku bukan boneka...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H