Detak jantung kita berbaur di udara
Malam dan suguhan langit kelap – kelip
Ombak lautan berdesau..
Dengarkan :
Satu dua daun mungkinkah jatuh
Karena matamu deras rindu
.:.
Kekasih, masih ada aku di antara gelombang
Yang sepi merangkak dari selubang angan
Bangun dari mimpiku jangan
Aku tak ingin kau hilang.. hilang..
.:.
Aku tak tahu di dada mana
Atau hanya sesak karena asma
Kempas – kempis kehidupanku
Tanpa engkau sebagai udara
.:.
Maka kekasih,
Ketika detak jantung kita hilang
Derai rindu matamu kering hujan
Kau terbangun dari mimpimu
Dan sesak dadaku menjadi – jadi
Biar aku mati, biar hilang nyawa tak peduli!
Karena apa arti hidup tanpa kasih?
Kasihku pergi, pun aku turutmu pergi
Terserah kemana cinta membawaku
Akan kusayapkan raga ini menujumu
Menujumu, kasihku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H