Bab VII
PENGUMPULAN DATA DAN KUTIPAN
A. PENGUMPULAN DATA
1. Teknik Pengumpulan Data
Dengan menetapkan dan mempersempit sebuah topik, maka penulis akan lebih memusatkan perhatiannuya pada masalah yang khusus itu, sehingga dapat menari bahan-bahan yang sangat khusus.
Tahap pertama semua bahan yang dikumpulkan itu disebut data atau informasi. Sebelum digunakan dalam karangan, srmua data harus dievaluasi kebenarannya, apakah semua data itu merupakan fakta, atau apakah informasi itu bersifat faktual.
Ada beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data, informasi, sera menguji data dan informasi tersebut. Cara-cara tersebut adalah mengadakan wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan atau penelitian kepustakaan.
2. Wawancara atau Angket
Wawancara atau interview adalh suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langasung kepada seorang informan atau seorang autoritas. Bila ada informasi yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, maka penanya akan mengajukan pertanyaan baru di luar daftar tersebut. Daftar pertsnyaan atau daftar kuestioner tetap menjadi panduan, sehingga bila telah jelas apa yang diinginkan, maka kembali ia mengajukan pertanyaan dari daftar kuestionernya.
3. Observasi dan Penelitian lapangan
Observasi adalah pengamatan lagsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuationer yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat.
Bagi seorang peneliti yang cermat, semua fenomena yang ada disekitarnya merupakan petunjuk mengenai siseuatu hal. Sebab itu apakah fakta yang ditemukan itu mempunyai arti atau tidak tergantung dari kemampuan peneliti untuk menghubungkan dengan tujuan penelitiannya.
4. Penelitian Pendapat
Melalui pengamatan penulis sebenarnya sudah dapat mengambil suatu kesimpulan atau pendapat. Sebab itu semua bahan harus diolah kembali, semua pendapat yang pernah diambilnya harus digarap sekali lagi untuk menarik kesimpulan-kesimpulan baru. Kesimpulan ini merupakan reaksi-reaksi penulis terhadap bahan-bahan observasi secara menyeluruh.
Proses menemukan hubungan-hubungan ini dapat berbentuk analisa atau sintesa. Analisa merupakan suatu proses memecahakan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling berhubungan, sebaliknya sintesa adalah proses menggabungkan beberapa bagian atau unsur-unsur yang berdiri sendiri ke dalam suatu kesatuan.
5. Penelitian kepustakaan
Salah satu corak karya tulis yang penting adalah tulisan yang disusun berdasarkan suatu riset. Suatu jalan untuk mengetahui semua ini adalah mengadakan penelitian kepustakaan.
Akibat lain dari penelitian ini adalh pengarang atau penulis belajar dan melatih dirinya untuk mengatasi masalah-masalah penyusunan yang rumit, bagaimana mengekspresikan masalh-masaliah penyusunan yang rumit, bagaiman mengekpresikan semua bahanc dari bermacam-macam sumber itu menjadi suatu karya tulis yang panjang dari bermacam-macam sumber itu menjadi suatu karya tulis yang panjang dan teratur.
Tujuan dari penelitian karya melalui penelitisn kepustakaan ini adalh untuk melatih pengarang membaca secara kritid segala bahan yang dijumpainya.
6. Mekanisme Perpustakaan
Alat riset dan metode yang sama dapat digunakan di mana saja. Mekanisme standard guna mencari bahan yang diperlukan adalah:
a. Kartu katalog
- Buku katalous
- Indeks Majalah
- Indeks Harian
- Kamus Umum
- Ensiklopedia Umum
- Buku-buku Referensi lainnya
- Pencarian Data
B.KUTIPAN
1. Tujuan membuat kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seseorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah.
2. Jenis Kutipan
Dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Sebaliknya, kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang atau tokokh terkenal berupa inti sari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.
3. Prinsip-prinsip mengutip
a. Jangan mengadakan perubahan
b. Bila ada kesalahan
c. Menghilangkan bagian kutipan
4. Cara-cara mengutip
a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris
b. Kutipan langsung lebih dari empat baris
c. Kutipan tak langsung
d. Kutipan catatan kaki
e. Kutipan atas ucapan lisan
f. Variasi membuat kutipan
5. Tanggung jawab penulis
Megutip sebuah pendapat harus disertai kebijaksanaan dan ketajaman. Untuk bisa mempertanggungjwabkannya seolah-olah pendapat sendiri, bukan lagi pendapat pengarang yang dikutip.
Bab VIII
CATATAN KAKI DAN BIBILIOGRAFI
A. CATATAN KAKI
1. Pengertian
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Catatan kaki sementara itu bukan sebuah kutipan, tetapi dapat juga dipakai untuk memberi keterangan-keterangan lainnya terhadap teks.
2. Tujuan
Tujuan catatan kaki disini tentu tidak terlepas dari kaitannya dengan isi teks yang akan diberi penjelasan itu.
a. Untuk menyusun pembuktian
b. Menyatukan utang budi
c. Menyampaikan keterangan tambahan
d. Merujuk bagian lain dari teks
3. Prinsip membuat catatan kaki
a. Hubungan catatan kaki dan teks
Dengan memepergunakan nomor urut penunjuk baik yang terdapat pada catatan kaki.
b. Nomor urut petunjuk
c. Teknik pembuatan catatan kaki
4. Jenis catatan kaki
a. Penunjuk sumber (referensi)
b. Catatn penjelas
c. Gabungan sumber dan penjelas
5. Unsur-unsur Referensi
a. Pengarang
b. Judul
c. Data publikasi
d. Jilid dan nomor halaman
6. Cara membuat catatan kaki
7. Singkatan-singkatan
Singkatan penting yang harus diketahui adalah ibid., op., cit., dan loc. Cit.
8. Penerapan catatan kaki dan singkatan
Contoh:
1 Edgar Stutervant, An Introduction to Lingustics Science ( New Ha-ven, 1947), hal. 20 et seq.
2 Ibid.
3 Ibid. Hal 30
Dan seterusnya
BIBILIOGRAFI
1. Pengertian
Bibiliografi atau daftar kepustakaan adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikrl, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian denfan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang tengah digarap.
2. Fungsi
Fungsi bibiliografi hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi sebuah catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjukan kepada sumber dari pernyataan atau ucapanyang dipergunakan dalam teks.
3. Unsur-unsur
1. Nama pengarang
2. Judul buku
3. Data publikasi
4. Untuk artikel diperlukan juga judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
4. Bentuk bibiliografi
Cara menyusun bibiliografi untuk buku agak berlainan dari majalah, dan majalah agak berlaina dengan harian, serta semuanya berbeda pula dengan cara menyusun bibiliografi yang terdiri dari manuskrip-manuskrip yang belum diterbitkan, seperti tesis dan disertasi. Karena cara untuk tiap kepustakaan agak berlainan, maka perhatikanlah ketentuan-ketentuan bagaimana menyusun urutan pengarang, judul dan data publikasi dari setiap kenis kepustakaan tersebut.
5. Macam-macam bibiliografi
a. buku-buku dasar
b. buku-buku khusus
c. buku-buku pelengkap
6. Penyusunan bibiliografi
a. Nama pengarang diurutkan dengan alfabet.
b. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk referensi kedua dan seterusnya, tidak perlu diikutsertakan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H