Mohon tunggu...
azhar
azhar Mohon Tunggu... Lainnya - Ingin Jadi Penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dasar-Dasar ketertarikan individu

22 Oktober 2021   04:41 Diperbarui: 22 Oktober 2021   04:43 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Penting untuk memahami dasar-dasar ketertarikan interaksi antar individu, agar kita tidak berpandangan sempit kepada perilaku orang yang ditemui. Kadang kita bertanya, mengapa si A berperilaku seperti ini, dan si B berperilaku seperti itu, setidaknya ada 4 hal yang menjadi dasar pengaruh ketertarikan interaksi sosial :

1. Intensitas pertemuan

Masih ingatkah kita pada zaman kecil dahulu, teman sepermainan adalah dominan para tetangga yang rumahnya saling berdekatan atau berada dalam satu kawasan yang sama, kita tertarik untuk bermain bersama bahkan setiap hari bersama tanpa bosan. Selain itu juga dalam lingkungan kerja, rekan yang duduk berdekatan atau berada dalam satu ruangan yang sama cenderung akan lebih dekat dan terlihat sering beriringan terutama saat jam makan siang, juga saat ngobrol santai di waktu senggang. 

Mahasiswa pun begitu, banyak yang terbentuk menjadi satu geng karena kebetulan jalur pulangnya ke arah yang sama, sehingga dengan setia saling menunggu saat pergi dan pulang selepas kuliah. Tingginya intensitas pertemuan menjadikan individu terbiasa dan akhirnya timbul ketertarikan sosial.

2. Status

Berdasarkan hasil survey, individu dengan status sosial yang tinggi tertarik untuk berinteraksi dengan individu dengan status sosial yang tinggi pula. Disamping itu individu dengan status sosial yang lebih rendah, tertarik untuk berinteraksi dengan individu dengan status sosial yang lebih tinggi. 

Hal ini awam terlihat di lingkungan sekitar kita, begitu besar antusias masyarakat jika pejabat daerah atau artis berkunjung di suatu kawasan, pasti banyak masyarakat yang berkerumun. Banyak juga dalam kasus yang lain orang yang berupaya ekstra agar bisa menjalin hubungan dengan orang-orang penting, namun dengan motif ketertarikan yang lain.

  3. Latar belakang

Hal ini dipengaruhi oleh persamaan suku, kampung halaman, agama, sekolah yang sama, dan hal-hal lain yang disebabkan kesamaan latar belakang. Seringkali kita berjumpa dengan orang asing, namun saat obrolan menemui kesamaan latar belakang muncul ketertarikan yang lebih tinggi dan rasa antusias untuk membahas kesamaan latar belakang itu. 

Contoh saat berada di perantauan, banyak terbentuk organisasi daerah, dan ini eksis berjalan dengan banyak agenda rutin dihadiri banyak anak rantau, dengan latar belakang yang sama ini lah muncul ketertarikan interaksi hingga menjadi suatu organisasi 

4. Sikap/perilaku yang sama

Banyak sekali kita temui jaman sekarang, anak2 hingga remaja yang sering berkumpul untuk mabar (main bareng) game online via hp. Perkumpulan itu tidak cukup dengan waktu sebentar, bahkan walau mata lelah tidak terasa, betah berlama-lama melakukan aktivitas itu. 

Kesamaan diantara mereka yakni pada sikap/perilaku yang sama-sama gemar main game, sehingga mereka tertarik satu sama lain untuk interaksi namun terbatas pada kegemaran yang sama. Ibaratnya seorang yang alim tidak akan muncul ketertarikan dengan orang yang terkenal sikapnya buruk. Yang alim akan berkumpul bersama orang yang alim, begitu pula sebaliknya, karena mereka saling tertarik akibat kesamaan sikap/perilaku.

Setelah mengetahui dasar interaksi tersebut, kita dapat memahami dasar perilaku setiap individu. Selain itu juga dapat diaplikasikan untuk menjalin interaksi yang lebih baik memanfaatkan salah satu dari keempat dasar interaksi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun