Jepang, negara yang terkenal sebagai produsen video game dan konsol permainan ini, baru saja berlakukan peraturan yang cukup mengejutkan. Kini, kamu hanya boleh bermain game selama 60 menit dalam satu hari.
Dilansir Siliconera, pemerintah daerah prefektur (provinsi) Kagawa di Jepang, baru saja mengeluarkan peraturan tentang batasan bermain video game. Peraturan ini berlaku untuk anak dibawah umur 18 tahun.
Adapun peraturannya adalah, seorang anak dibawah umur 18 tahun pada hari biasa/weekdays, hanya boleh bermain maksimal sebanyak 60 menit dalam 1 hari. Sementara, pada akhir pekan/weekends, anak boleh bermain game maksimal sebanyak 90 menit dalam 1 hari.
Tak hanya dalam hal bermain game, peraturan ini juga berlaku untuk penggunaan smartphone. Bagi yang masih duduk di kelas SMP atau lebih muda lagi, tak boleh menggunakan smartphone diatas jam 9 malam. Sementara, bagi pelajar SMA, hanya boleh menggunakan smartphone maksimal hingga jam 10 malam. Peraturan penggunaan smartphone ini akan mendapat pengecualian bila memang digunakan untuk kegiatan belajar.
Menurut para politisi ini diberlakukan untuk melindungi anak-anak dibawah umur dari kecanduan bermain game dan internet. Selain itu, pemerintah daerah Kagawa juga mendorong anak di daerah tersebut, agar lebih menghabiskan waktu di luar rumah dengan aktivitas yang lebih bermanfaat dan sehat, seperti olahraga.
Kecanduan bermain game memang telah menjadi masalah yang cukup serius di Jepang. Menurut data survei yang dirilis oleh nippon.com (Desember 2019), tercatat sebanyak 18,6% orang dengan rentang umur 10 hingga 29 tahun menghabiskan sedikitnya 3 jam sehari (atau lebih) untuk bermain game. Dan sekitar 3% yang menghabiskan waktu untuk bermain game selama 6 jam. Survei ini juga mencatat 1 dari 7 pelajar SMP dan SMA telah mengalami kecanduan internet dan game online.
Survei yang didukung sepenuhnya oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang ini juga mencatat, 20% dari responden pertama kali bermain game online bahkan sejak mereka masih berumur 9-10 tahun.
Peraturan ini sebenarnya telah diajukan sejak bulan Januari 2020. Saat peraturan ini diajukan, isinya jauh lebih ketat dan mengekang. Namun setelah diberlakukan secara efektif dan sah secara hukum mulai tanggal 1 April 2020, peraturan tersebut kini lebih longgar dan toleran.Â