Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Daripada Menganggur, Mendingan Berbagi

11 Oktober 2020   08:30 Diperbarui: 13 Oktober 2020   11:48 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyibukan diri di akhir pekan dengan bersepeda adalah tren yang masih berlangsung sampai saat ini. Hal tersebut juga sangat mempengaruhi harga jual sepeda. Yang sebelumnya harga sepeda 1,7jt, sekarang hampir 5jt.

Namun orang yang namanya suka, seberapapun harganya pasti juga akan dibeli. Sedikit ada unsur gengsinya sih ya walau sesama teman gowesnya.

Setiap hari sabtu dan minggu. Jalan raya selalu dipenuhi oleh orang-orang yang bersepedah. Katanya sih biar sehat.

Sama halnya dengan saya yang ikut bersepedah kemarin. Menghirup udara segar pedesaan yang masih dibilang asri. Juga penataan artistik yang pas sehingga enak dipandang.

Berbeda dengan yang lain. Saya bersepedah menggunakan sepedah kuno, orang jawa menyebutnya sepedah onta. Ya, karena saya salah satu orang yang suka kejawaan.

Di tengah asyiknya saya bersepedah dan menghirup udara segar. Saya dikejutkan dengan aksi 3 pemuda.  Akhir-akhir saya tahu umurnya sebaya dengan saya, 23 tahun.

Kali ini bukan aksi demo RUU yang lagi marak di Indonesia. Melainkan aksi bakti sosial yang dia berikan kepada masyarakat. Dengan memberikan baju gratis dan membuka lapak baca buku jalanan.

Dokpri
Dokpri
Hal ini yang membuat saya kaget dan mengurungkan saya untuk lanjut bersepedah. Bayangkan, biasanya yang mengadakan bhakti sosial seperti ini adalah komunitas atau organisasi. Tapi, kali ini 3 pemuda yang harusnya berakhir pekan dengan pacarnya. Ups, maaf keceplosan, nanti ada yang tersinggung karena jomlo.

Setelah saya melihat-lihat baju yang disediakan. Saya memberanikan diri untuk bertanya.

"Mas, kok ada ide seperti ini dari mana?"

"Ya dari kita bertiga ini mas, dari pada menganggur mendingan saya berbagi" jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun