Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Abjad-abjad Duka Cita

30 September 2020   06:06 Diperbarui: 30 September 2020   06:32 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sintia
Mungkin tak ada jiwa
Sekuat periuk Ina
Menahan bara arang selain
Dirimu sebagai gadis berdarah
Keturunan Beda Keleng

Perihal
Di usia yang seharusnya
Terisi dengan lompatan
'Gawe Au'
Kau telah merebah
Tak berdaya tanpa pertanyaan
"Mengapa aku berbeda dari yang lain"

4//
Pukul empat sore
Video WA sambungan layar Jayapura
Memandang penuh isak
Ayu rupa-mu berhias "kwatek"
Tenunan pusaka "uma lango"

Terlihat
Gugur air mata berjatuhan
Membasahi pelipis Ina dan Ama
Yang tak henti mengelus lembut tubuh-mu

Sebagai buah hati pertama
Dari bahtera rumah tangga Keleng Wato Puken
Perihal
Dari palung hati yang paling jujur
Mereka masih belum menerima
Jika pengobatan lanjut mu di Balai Lambunga
Adalah hari-hari terakhirmu
Memanggil mereka sebagai Ina dan Ama tercinta

5//
Sintia
Selamat jalan Nak
Kau telah menjadi
Sosok yang banyak memberikan pelajaran
Pada kami tuk selalu menghadapi beratnya
Problema hidup dengan senyuman tanpa ada
Keluhan

Sintia
Hanya ada kata maaf
Dari ku yang tak bisa
Mengantar mu menuju peristirahatan
Terakhir

Namun
Di semerbak doa
Yang teruntai dari bilik nurani
Selalu mengucapkan amin
Bahwa Firdaus adalah tempat mu
Yang layak di kehidupan selanjutnya.

Kediri, 30 September 2020
Buah karya: Le Putra Marsyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun