Untuk Abang yang pesan puisi ini, maaf bang hanya ini yang beta bisa berikan. Semoga adik abang sudah bahagia bersama Tuhan. Amiin
ABJAD-ABJAD DUKA CITA
1//
Kala langit mengundang malam
Berhias purnama seribu bintang
Berita duka kembali menyapa
Relung nadi yang belum pulih
Entah
Bagaimana caranya
Merangkai abjad-abjad duka
Tangisan Wailolon
Bergulung nestapa peluh kehilangan
Tapi yang jelas
Segala yang bernyawa di cakrawala
Takkan pernah luput
Dari namanya pembaringan akhir
Berpahat nisan pusara
2//
Fajar bergulir
Di pukul lima detik cenderawasih
Bercengkrama kokok ayam jago
Penghibur raga yang tak bisa berdiri
Di samping peti bertanda salib
Lantaran
Senja yang menyulam sendu
Di batuan Keleng Wato Puken
Teramat jauh tuk digapai
Langkah kaki bergelang bunyi
Ujung timur matahari terbit
Sehingga
Tak ada kecupan salam terakhir
Selain air mata yang menatap
Ibadat duka dari kejauhan
Beriring sesal pada iklim yang tak seragam
3//
Sintia
Hari ini tak ada patah hati
Yang lebih menyakitkan
Selain kehilangan dirimu
Yang mendaki tangga nirwana
Sebab
Bukan karena pahitnya takdir
Yang tak bisa diterima
Tapi karena paragraf cinta yang
Teramat dalam kepada dirimu
Yang selalu tersenyum tanpa
Mengeluh pada derita yang kau pikul
Dari usia dini