Kenapa kamu jauh-jauh ke pusat kota? Kan rumahmu pucuk gunung?. Ya karena selain kesyahduan yang sudah saya jelaskan di atas, di sana yang paling lengkap. Sepanjang Jl. Dhoho kita di sajikan puluhan lapak yang berjualan nasi pecel tumpang.
Eh, kita lanjut cerita teman saya tadi ya. Hehehehe. Setelah sampai di Jl. Dhoho saya memesan 2 porsi nasi pecel tumpang dan es teh. Temen saya yang berharap adanya cewek saat makan sedikit kebingungan nih.
"Bro, apanya yang di tumpangi? Masak nasi sambel pecel sama sambel tempe. Katanya mau makan nasi pecel tumpang?"
Setelah saya lihat dia sedikit marah akhirnya saya jelasin.
"Bang, itu nasi kamu udah ada tumpangnya. Nasi pecel tumpang itu bukan yang kaya abang maksud. Tuh lihat, ada yang bedakan dari nasi pecel biasanya"
"enak ini sambelnya. Bener beda dari yang lain. Mantap"
 Hehehehe.
Setelah dia pulang sampek Jakarta. Beberapa minggu kemudian dia WA saya
"Bro, kangen Kediri nih, pengen ke Kediri lagi, makan nasi pecel tumpang"
Ups.. maaf - maaf saya sampai gak fokus ke pembaca yang lagi ngiler pengen nasi pecel tumpang. Tenang, jangan ke Kediri dulu ya. Jaga kesehatan masih musim penyakit.
Sebagai tanggung jawabnya saya kasih deh resep membuat nasi pecel tumpangnya ya. Hehehe kan saya orangnya baik hati, tidak sombong dan suka berbagi.
Untuk membuat nasi pecel tumpang, ada dua bagian ya, 1 untuk membuat sambal pecel, 2 membuat sambal tumpang.
1. Membuat Sambal Pecel