Hari ini
Aku bersandar diri
Di papan-papan bangku
Menikmati senja sore
Berteman air mata
Yang memancung jiwa
Jantung hati
Maaf
Perkataanku beberapa hari lalu
Untuk bertemu
Tak mampu ku tepati
Perihal
Aku menaruh hormat
Pada perkataan orang tuamu
Yang tak mengijinkan aku
Menjadi kekasihmu
Jujur
Aku membenci hal ini
Karena di dunia yang luas
Masih tak mampu memberikan tempat
Bagi kita menyemai bahagia
Berdasarkan keseriusan
Jantung hati
Di sore yang mulai berganti malam
Rupanya senja telah mengajarkan kita
Untuk saling melepaskan
Sebab sesuatu yang bahagia
Tak selamanya abadi
Benar adanya
Inilah takdir kita
Saling mencintai
Dan berhenti di tengah jalan
Lantaran kita tak memperoleh restu
Dari kedua orang tuamu
Selaku manusia yang merawatmu dari bayi
Jantung hati
Di lingkaran senja yang menghilang
Aku mengingat kata-kata mu
"Ini bukan lagi masa Siti Nurbaya dan aku bebas menentukan pilihan"
Terus terang
Kata-kata mu itu
Sempat membuat aku menabung nyali
Untuk membawamu lari
Pergi dari kedua orang tuamu
Namun Akhirnya
Aku tak mampu melakukan itu
Yang bukan berarti aku pengecut
Aku hanya tak ingin
Kau menjadi pameran utama
Dalam cerita Maling Kundang
Yang durhaka kepada orang tua
Karena keinginanmu
Untuk hidup bersama ku
Jantung hati
Biarkanlah cerita kita
Bertitik akhir di sini saja
Sebab aku mengerti
Benar adanya perkataan orang tuamu
Tentang aku hanyalah orang tak punya
Yang tak mampu mencukupi kebahagiaanmu
Dengan segala materi
Seperti apa yang kau punya sekarang
Jantung hati
Mungkin sekarang kau telah membenciku
Terkait segala curahan tulisan di atas
Dan aku siap berpasrah diri
Karena sangat baik
Kau membenciku dari sekarang
Dari pada kebencianmu timbul terlambat
Di baris-baris terakhir