Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat Rindu untuk Nona Berjuluk Riss

1 September 2020   13:30 Diperbarui: 1 September 2020   13:43 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah pengap puntung puntung rokok
dan kicau pagi ini
Aku merindukanmu, Riss
Ku tergugah sepenuh diam
Selibat sayu antara rayu terperam
Hingga lenggang kau coba kunci mata
batin yang melata
: sebait kenang, yang memeluk hening ; ku jaga

Riss,
Sudut ku terenggut, mengais pahit terekam manis
Memucuk punguk, mencecar mahar terperam perih
Semburat, sungguh mahkotamu telah beruban sinis
Mengoyak, menyalak dan melabrak pedih!

Bagaimana kabarmu, Riss?
Aku kini sedang tak baik-baik saja
Merindukanmu
Tapi mana mungkin aku mencintai permaisuri:
Memandang sekejap pun aku tak berani
apalagi beradu hati berisi laut kasmaran insani

Mungkinkah aku bisa bercinta dengan permaisuri?
Melangkah seingsut pun kaku kedua kaki
Apalagi bersanding bermain badai asmara suci
Mana mungkin aku memadu cinta berdua:
bersua sejenak pun cuma impian semata
Apalagi menyatukan raga ciptakan rimba cinta

Riss, kini aku tak lagi bisa memandang wajah fotomu
Mungkinkah aku dengan bermadu dengan engkau belahan jiwa?
Maaf Riss, aku tak bisa melupakan namamu,

Salam Rindu, Riss
Dari aku, Abdul Azis

Kediri, 01 September 2020
Buah Karya: Abdul Azis (Le Putra Marsyah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun