Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keroncong Kemerdekaan

24 Agustus 2020   06:30 Diperbarui: 24 Agustus 2020   06:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi Paragraf

Ini keroncong kemerdekaan, murni tanpa irama syhadu mendayu. Katakan kepada kaum revolusioner muda di seantero negeri, rapatkan barisan, perkokoh simpul gerakan. Bersiaplah untuk bergerak serentak menjemput momentum revolusi. Buat apa negeri kaya energi dan sumber daya alam, jikalau rakyatnya tetap tidur menggelandang di trotoar jalan atau di kolong jembatan, menempati gubuk-gubuk reyot di sepanjang bantaran kali kumuh,
"mak, putra kalau sudah besar pengen jadi orang sukses, biar kita tidak tidur kedinginan lagi".
 Oceh anak 4 tahun dirangkulan ibunya menuju tidur

Buat apa negeri dengan tanah yang subur, jikalau masih kita dapati rakyat di pedesaan makan nasi aking, bergizi buruk, atau terpaksa antri menadah tangan mengharapkan sokongan BLT.
"Aku dapat ya alhamdulillah, kalo gak dapet ya biarlah" ketus ibu-ibu desa dengan kaki ungkang-ungkang

Buat apa makna tumpah darah jutaan nyawa pejuang merebut kemerdekaan, jikalau kehidupan para veteran pejuang bangsa, tetap saja masih terabaikan, atau sering kita jumpai rakyat menjerit histeris dan lari tunggang-langgang karena lapak dagangannya diobrak-abrik satpol pp menjelang lebaran. Dan yang ironisnya nasib mereka sama-sama miskin hidupnya.

Kediri, 16 Agustus 2020

Buah Karya: Abdul Azis (Le Putra Marsyah)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun