Jakarta Memegang Beban yang Sangat Berat
Jakarta sudah tidak terlalu ideal lagi menjadi Ibu Kota Negara Indonesia. Beban yang dipikul Jakarta bisa dibilang cukup berat seperti kepadatan penduduk, kemacetan, dan permasalahan lingkungan yang kian hari sering melanda.
Pada tahun 2019, Jakarta termasuk ke dalam 10 besar kota termacet di dunia (Tom Traffic Index). Kemacetan tersebut juga disebabkan dengan tingginya angka penduduk dan pembangunan proyek yang berada di Jakarta.
Isu lingkungan juga menjadi momok menakutkan bagi penduduk Jakarta. Tidak heran jika banyak media seringkali meliput wilayah Jakarta yang sering mengalami permasalahan banjir. Tentu hal ini di sebabkan oleh pembangunan gedung-gedung dan perumahan warga yang terbilang cukup rapat sehingga tidak ada lagi aliran drainese yang tergolong baik.
Pembangunan IKN berkonsep ramah lingkungan diharapkan mampu menghadapi permasalahan lingkungan yang di hadapi oleh Indonesia. Dengan berdirinya IKN di Kalimantan Timur diharapkan dapat merepresentatifkan pusat pemerintahan Indonesia yang Modern, berkelanjutan, dan hijau.
Kondisi Geografi Pertahanan IKN
Salah satu syarat dalam membangun ibu kota negara baru yaitu aman dalam hal pertahanan serta ketahanan nasional. Ibu kota negara memegang peranan yang sangat besar dalam hal kekuasaan suatu negara terhadap wilayahnya. Jika terjadi suatu bentuk penyerangan musuh maka target utama musuh yaitu menduduki ibu kota negara tersebut. oleh karenanya, keadaan geografis pertahanan suatu wilayah sangat menentukan berdirinya ibu kota negara tersebut.
Posisi Ibu Kota Nusantara secara astronomis berada di wilayah tengah NKRI yang berkepulauan, tetapi tidak berada di wilayah bagian tengah garis sumbu vertikal. Melihat kondisi IKN seperti halnya di atas tentu dapat memudahkan pergerakan armada pertahanan Indonesia.
Letak wilayah Kalimantan Timur sebagai calon IKN sangatlah strategis terhadap garis batas internasional suatu negara. Wilayah IKN tersebut memiliki kedekatan yang sangat dekat dengan Negara Malaysia bagian timur. Tentu garis batas internasional yang sangat dekat dapat menimbulkan potensi bertemunya militer antar negara dalam hal perebutan wilayah teritorial.
Wilayah Kalimantan Timur juga memiliki rintangan strategi militer yang cukup menguntungkan. Strategi militer tersebut berupa rintangan alami yang dapat menguntungkan lokasi Ibu Kota Nusantara. Rintangan alami tersebut berupa pegunungan di sepanjang perbatasan darat Indonesia-Malaysia dengan diikuti oleh sungai-sungai besar. Tidak hanya itu saja, wilayah Kalimantan Timur yang cenderung lebih sempit dapat memudahkan militer melindungi ibu kota dari arah laut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H