Mohon tunggu...
Leo martinus sihotang
Leo martinus sihotang Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiwa

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Warga Negara sebagai Identitas Nasional Indonesia di Era Digital

16 Desember 2022   17:37 Diperbarui: 16 Desember 2022   17:40 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BAB 1

Pendahuluan

Identitas Nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu identitas dan nasional. Secara harfiah, identitas adalah ciri-ciri, jatidiri atau tanda yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang berguna untuk membedakannya dengan sesuatu yang lain.

Kata nasional adalah identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang terikat karena kesamaan, baik kesamaan budaya, agama, fisik, keinginan, atau cita-cita.

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.

Berdasarkan hal itu, setiap bangsa yang ada saat ini memiliki identitasnya masing-masing sesuai dengan keunikan, sifat dan karakter dari suatu bangsa. Hal ini tergantung dari bagaimana suatu bangsa terbentuk secara historis. Identitas nasional yang dimiliki oleh suatu bangsa tidak bisa dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa.

 Menurut Kaelan (2007), identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.

Identitas nasional mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat di suatu negara, hal itu merupakan suatu yang terus menerus berkembang dan bersifat terbuka.

Setiap bangsa memiliki karakter dan identitasnya masing-masing. Apabila mendengar kata Barat, tergambar masyarakat yang individualis, rasional, dan berteknologi maju. Mendengar kata Jepang tergambar masyarakat yang berteknologi tinggi namun tetap melaksanakan tradisi ketimurannya. Bagaimana dengan Indonesia? Orang asing yang datang ke Indonesia biasanya akan terkesan dengan keramahan dan kekayaan budaya kita.

Indonesia adalah negara yang memiliki keunikan di banding negara yang lain. Indonesia adalah negara yang memiliki pulau terbanyak di dunia, negara tropis yang hanya mengenal musim hujan dan panas, negara yang memiliki suku, tradisi dan bahasa terbanyak di dunia. Itulah keadaan Indonesia yang bisa menjadi ciri khas yang membedakan dengan bangsa yang lain. Salah satu cara untuk memahami identitas suatu bangsa adalah dengan cara membandingkan bangsa satu dengan bangsa yang lain dengan cara mencari sisi-sisi umum yang ada pada bangsa itu.

BAB 2

Masalah

identitas nasional Indonesia di mata masyarakat  selalu identik  dengan simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan -- pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain -- lain.

 Namun mereka tidak sadar bahwa  banyak hal lain yang  juga menjadi indetitas nasional selain simbol-simbol kenegaraan dan salah satunya adalah warga negara itu sendiri. Ya, warga negara bisa menjadi suatu gambaran dari negara itu sendiri. Sifat, perilaku, budaya, dan kebiasaan dari warga negara Indonesia dapat menjadi cara bangsa lain untuk menilai negara Indonesia. Namun banyak orang yang tidak sadar maupun tidak peduli mengenai hal ini, mereka berprilaku semaunya tanpa memikirkan rusaknya citra Negara Indonesia.

Contohnya adalah  Bangsa Indonesia memiliki karakter khas dibanding bangsa lain yaitu keramahan dan sopan santun. Keramahan tersebut tercermin dalam sikap mudah menerima kehadiran orang lain. Orang yang datang dianggap sebagai tamu yang harus dihormati. Sehingga banyak kalangan bangsa lain yang datang ke Indonesia merasakan kenyamanan dan kehangatan tinggal di Indonesia. Namun hal ini dirusak dengan masuknya Indonesia sebagai pengguna media sosial yang paling tidak sopan di asia tenggara. Mudahnya menyebarkan video di era digital ini juga dapat menimbulkan masalah misalnya video kerusuhan atau kekerasan dapat menyebabkan misinterpretasi bangsa lain terhadap bangsa kita yang sudah terkenal dengan kebersatuannya meskipun sangat beragam suku,Bahasa, dan budayanya. Hal ini dapat  mempengaruhi  perekonomian Indonesia, dimana parawisatawan dan juga para investor menjadi enggan untuk berkunjung keindoenesia.

Bab 3

Solusi

Sulit untuk menemukan solusi pasti dari masalah ini. Banyaknya warga negara kita menyulitkan untuk menjaga interaksi mereka dengan bangsa lain di era digital ini. Keterbukaan dalam menerima dan mengirim informasi tidak dapat dicegah namun bisa dikuragi, namun apakah pengurangan interaksi ini merupakan solusi terbaik?, media social yang sangat terbuka ini harusnya kita manfaatkan untuk mengenalkan lebih banyak lagi keindahan dan kebaikan dari negara Indonesia.

Warga negara kita harus diingatkan bahwa mereka adalah wajah dari negara Indonesia, bagaimana mereka berprilaku dapat diartikan sebagai prilaku dari negara itu sendiri. maka sosialisasi dan Pendidikan karakter dari dini dapat menjadi solusi dari masalah ini.

Faktor kecintaan tanah air juga dapat membuat warga Indonesia menjadi lebih sadar dan mau menjaga citra baik negara Indonesia. Dan cara untuk meningkatan kecintaan tanah air ada pada artikel lain saya.

Bab 4

Kesimpulan

Era digital membawa banyak kebaikan dan juga masalah, pertukaran informasi yang tidak tebatas terkadang tidak dibarengi dengan sikap bertanggung jawab. Banyak orang yang berperilaku semene-mena  tanpa memikirkan akibat dari perkataan dan perbuatanya padahal Kita sebagai warga negara Indonesia adalah wajah dari negara Indonesia, bagaimana kita berprilaku dapat menjadi cara untuk bengsa lain menilai negara kita. Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia yang baik haruslah menjaga sopan santun dimanapun kita berada bahkan dalam bermedia sosial, kita harus menjaga budaya sopan santun dari bangsa kita dan bukan malah merusaknya . media sosial harusnya kita jadikan sebagai sarana untuk lebih mengenalkan keindahan serta kebaikan negara kita ke bangsa lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun