Mohon tunggu...
Leo Rulino
Leo Rulino Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Personal Blog: www.leorulino.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Anton Kuno, Seniman Dayak yang Kurang Normal

5 Juli 2018   15:55 Diperbarui: 5 Juli 2018   19:59 2826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepatu Kulit Kayu (Dokpri)

Tas Kulit Kayu (Dokpri)
Tas Kulit Kayu (Dokpri)
Kami berdua bukan teman, karena usia terpaut cukup jauh. Tapi namanya di kampung, siapa saja kita kenal.

Seingat saya, Bang Anton ini  dulunya preman. Waktu kecil dulu takut juga macam-macam dengannya.

Tahu saya sekarang di Jakarta, Bang Anton kemudian bercerita, dulu dia juga pernah merantau di Jakarta dan Sumatera.

Mulai dari jadi kuli pabrik, pengamen, sampai tangan kanan preman terminal pernah dijabaninya.

Lama juga dia bercerita, sampai tak terasa Arab sudah kalah 0-3 dari Rusia.

"Ayo bantu Abang membuat Rumah Seni," ujar Bang Anton. Namun seketika berubah pikiran saat melihat tubuhku yang kecil ringkih. "Tapi melihat rupamu, entah bisa tidak kau mengangkat sebatang kayu."

Haha, Bang Anton memang bisa saja.

Sepatu Kulit Kayu (Dokpri)
Sepatu Kulit Kayu (Dokpri)
Meski Bang Anton ini mantan preman dan kurang normal (katanya), tetapi naluri seninya tidak diragukan lagi. Sama seperti Seniman-seniman Dayak lainnya, memahat dan melukis sudah makanan sehari-hari.

Satu hal yang membuat dia berbeda dari Seniman Dayak lainnya adalah, jenis kerajinan yang dibuatnya lebih inovatif.

Jika yang lain fokus membuat benda-benda pajangan, ornamen, dan hiasan-hiasan di dinding rumah, Bang Anton membuat kerajinan yang bisa dipakai. Namun tetap mempertahankan konsep kesenian Dayak.

Bang Anton menggunakan kulit kayu, yang didapatkan dari hutan-hutan Kalimantan sebagai bahan baku utama keseniannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun