"Ketiga aspek yang sepenuhnya dimiliki dan dikuasai oleh Jokowi."
Ethos
Ethos atau atau daya tarik etis, berarti bagaimana meyakinkan publik tentang kredibilitas atau karakter seseorang.
Untuk menarik minat publik, Jokowi terlebih dahulu membuat dirinya tercitra sebagai seseorang yang dapat dipercaya, atau kredibel.
Jokowi membangun kredibilitasnya melalui banyak cara. Mungkin kita masih ingat sepanjang 2012-2014, Jokowi begitu santer diberitakan di media-media di Indonesia, termasuk media sosial.
Komunikasi persuasifnya adalah dengan mengangkat citra Jokowi yang berprestasi.
Pathos atau daya tarik emosional, berarti membujuk publik dengan menarik emosi mereka. Penggunaan pathos yang umum adalah untuk menarik rasa iba dari audiens atau publik.
Pathos adalah kata Yunani untuk "penderitaan" dan "pengalaman." Kata-kata empati dan menyedihkan berasal dari pathos.
Jokowi menyadari bahwa topik-topik emosional yang tinggi adalah sistem nilai dan kepercayaan. Jokowi menciptakan daya tarik yang emosional dengan para pendukung dan calon pendukungnya. Dia menekankan dan mengangkat citra wong cilik yang sederhana, namun mau bekerja untuk kepentingan Negara. Ia terbebaskan dari kepentingan-kepentingan lain karena berasal dari kelas bawah. Jokowi bahkan dapat mendapatkan simpati dari pemilih muda dengan gayanya yang "metal."