Musim yang berganti musim
Semi semi kehidupan tidak lagi menata warna bahagia
Ku harus mengalah dari keinginan yang ber beda
Seperti mata hari yang berlari dari ufuk timur
Lalu ia menitip kan rindunya pada malam
Cibiran air mata yang selalu merongrong hati
Hingga memendam sejuta arti kasih sayang
Dan di antara dunia kita yang teramat berbeda
Hingga ingin mu membuat ku harus iklas melupakan mu
Biar lah kata yang sering kamu ucap kan dulu
Tumbuh menjadi hiasan mimpi dalam hidup mu
Aku seperti musim sebelum pelangi tiba
Di tengah hantaman badai ada suara jeritan sakit dan tangisan
Tidak lah begitu mudah bagi ku menjadi terasing di antara ribuan bintang
Sepi nya seperti alunan puisi ku
Asmara ku
Kehidupan yang selalu di bayangi senja
Wajah dan tatapan sinis selalu merongrong
Dan menangis bagiku bukan lah suatu yang sulit
Aku tidak ingin lagi merenungi takdir ku
Dan biar tuhan yang menyambut tangan kekasih ku
Di dalam nya ku iklas dalam teduhan
Hingga tiba musim nya nanti dia kan tau
Cinta dan setia yang terucap dulu terbentuk dalam kenyataan
Walaupun per pisahan bagi mu jalan terbaik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H