Aku merasa sesuatu yang beda tentang ku
Yah beda,bedanya kenapa aku tidak bisa melupakan mu
Ketika aku sampai di puncak gunung yang tinggi
Semua terlihat hanya bayangan wajah mu
Aku berlari sejauh yang ku ingin kan
Ku arungi lautan bersama rindu ku
Ku tanya lagi ilalang yang goyang di hembus angin
Sombong,yah seperti malam yang berlalu dengan pagi
Aku ingin sperti ilalang yang goyang itu
Juga seperti malam yang sombong berganti pagi
Hingga sedetik pun aku tidak ingin mengingat mu
Tapi hati ini tidak bisa berbohong
Ia tetap aja beradu merindukan mu
Selalu ku mencoba membuka senyum saat kepergian mu
Tapi rasanya lara
Tidak bisa ku pungkiri hati yang sedih
Aku menangisi kepergian mu
Bodoh,..
Harus nya aku membenci yang meninggal kan ku
Tapi,aku berpulang pada diri ku lagi
Karna membenci mu,sama aja membenci diri ku sendiri
Lihat lah,.
Sejak kita berjauhan beberapa waktu yang lalu
Aku seperti seorang idiot yang teramat bodoh
Yang selalu saja berharap kembali yang sudah pergi
Aku belum bisa dan tidak rela kamu pergi
Dan berharap waktu itu kan kembali
Hahahah gila kan menurut mu?
Tapi tidak segila air mata yang selalu menetes ketika merindukan mu
Kamu pergi untuk sebuah ketenangan hati mu
Hal itu membuat ku teramat diam,sadar nya diri ini
Kalau ternyata ketenangan mu tidak lah di samping ku
Teruntu ku sayang,
Bila memang nanti kamu menemukan bahagia mu
Maka lihat lah bintang yang berhias di langit
Merekalah yang ikut merasakan ketenangan mu
Dan itu adalah janji tuhan,yah,janji tuhan
Tidak lagi aku mau menyalah kan siapa pun
Karena emang aku lah yang salah
Aku mencintai putri raja yang sekalipun ku dapat
Namun pasti ku akan tersingkir juga
Aku hanya manusia biasa yang berharap tuhan mengerti aku
Dengan nya aku belajar dan berubah
Tapi dia meninggal kan aku di jalan kebingungan
Yah,dulu aku terlalu tinggi  berhayal
Hingga aku jatu ke jurang yang teramat dalam
Ingin sekali aku putar balik arah,tapi aku takut ke malaman di jalan
Tapi kalau aku menerus kan,aku keliru dan sesat
Hingga aku lumpuh di tengah kebingungan
Tapi aku harus berjalan untuk hidup walau tidak berarah
Ku miliki senyum dan tawa untuk sebuah topeng tangisan hati
sedih dan tersancam bila harus hidup seperti cerita dongeng
Tapi sakit nya teramat nyata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H