Mohon tunggu...
Leon ZE
Leon ZE Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa jurusan filsafat

Pencari kebijaksanaan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Paradigma Ekologis

7 Desember 2019   10:27 Diperbarui: 7 Desember 2019   10:28 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Komitmen dan konsistensi yang lemah adalah faktor penghambat utama terbangunya relasi yang memadai antara manusia dan lingkungannya. Dengan kata lain, faktor ini semakin memperkuat rusaknya hubungan antara manusia dan lingkungannya. Komitmen berarti upaya untuk terus mempertahankan prinsip yang dianut sedangkan konsistensi berarti menjaga utuhnya komitmen secara berkelanjutan.

Dengan kekuatan dari dua hal ini, arah relasi yang baik pasti menemukan titik terang dalam upaya memulihkan relasi manusia dan lingkungan yang rusak akibat masalah lingkungan hidup.

Setelah melihat dasar pandangan rusaknya hubungan manusia dan lingkungannya karena masalah lingkungan maka, sekarang patutlah dilihat bagaimana relasi yang mendasari kehidupan manusia dan lingkungannya. Terdapat tiga bagian dasar yang membentuk relasi tersebut yakni: Pertama, kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup bersumber dari pengolahan terhadap hasil alam.

Interaksi, relasi dan jaringan kehidupan yang terbentuk disebabkan oleh pola dasariah manusia yaitu kebutuhan akan makan dan minum. Tanpa itu semua manusia akan mati dan keberadaannya akan musnah dari bumi ini. Kedua, perubahan keseimbangan alam. Alam selau berubah (menjadi semakin tua) demikianpun manusia juga berubah.

Seiring perubahan alam, pertumbuhan manusia juga semakin cepat dan kesbutuhan manusia pun bertambah. Keseimbangan alam menjadi timpal karena tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan manusia yang semakin banyak. Relasi ini menuntut kesadaran untuk memiliki sikap reparasi terhadap olahan hasil alam. Ketiga, perubahan yang terjadi dalam waktu.

Waktu selalu sama tetapi alam dan manusia berubah. Keterikatan dengan waktu itu menunjukan relasi yang berlangsung terus-menerus.

Akhirnya, upaya yang perlu untuk diusahakan dalam membangun kesadaran dan paradigma keliru terhadap alam dapat di bagi menjadi beberapa pokok.

Pertama, yakni internalisasi prinsip-prinsip kesadaran akan pentingnya relasi antara manusia dan lingkungannya seperti prinsip sikap hormat terhadap alam, tanggung jawab, kasih sayang dan kepedualian terhadap alam, "no harm", hidup sederhana dan selaras dengan alam, keadilan, demokrasi serta integritas moral.

Kedua, memperkuat komitmen dan konsistensi kesadaran terhadap masalah lingkungan hidup. Ketiga, pengembangan intuisi yang terwujud dalam imitasi, yaitu proses meniru tindakan orang lain yang positif berkaitan dengan alam; sugesti, yaitu saling memberi pandangan ekologi untuk dapat diterima oleh orang lain; dan simpati, yaitu membuat orang tertarik karena terpanggil oleh perasaan yang sama dalam mengolah alam.

Perjuangan untuk menciptakan hidup yang menghargai lingkungan alam serta kesadaran untuk terus memelihara relasi yang harmonis dengan alam itu sendiri harus diakui sering menemui kendala yang besar. Visi ini bagaiakan suatu karya raksasa yang butuh perjuangan ekstra untuk dapat diselesaikan.

Mengubah paradigma atau pandangan orang lain akan pentinya alam sering kali bertabrakan dengan nilai-nilai pemenuhan kebutuhan hidup. Pandangan lama yang sempit dan keliru tentang pengolahan alam untuk kepentingan pribadi atau kelompok semata masih cukup kuat berakar pada masyarakat atau negara dengan kondisi ekonomi bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun