Mohon tunggu...
Leony Titus
Leony Titus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas palangka raya

Hobi bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengangguran: Definisi, Faktor Penyebab, Jenis dan Cara Mengatasinya

21 Mei 2023   17:23 Diperbarui: 21 Mei 2023   17:26 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Nama : Leony Titus

kelas :  Akuntansi C

Dosen Pengampu : Pratiwi Subianto, SE,M.E.

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Palangkaraya

ARTIKEL INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI 

TUGAS MATA KULIAH EKONOMI MAKRO

Definisi

Apa Itu Pengangguran 

Pengangguran adalah sebuah golongan angkatan kerja yang belum melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan uang.

Pengangguran atau tuna karya istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

  • Orang yang sedang mencari pekerjaan dan orang yang bekerja namun perkerjaannya tidak produktif pun dapat dikategorikan sebagai pengangguran.
  • Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya.

Faktor Penyebab Pengangguran

  • Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Lapangan Pekerjaan Tidak Seimbang (lapangan kerja sedikit)
  • Kemiskinan
  •  Rendahnya Pendidikan
  • Keterampilan dan pengalaman pemohon tidak sesuai kriteria
  • Kemajuan teknologi dan persaingan pasar Global yang tidak diimbangi oleh kemampuan manusia
  • Rasionalisasi tenga kerja dan PHK
  •  Penyedian dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang
  • Kesulitan mencari lowongan pekerjaan karena budaya pilih-pilih pekerjaan
  • Harapan Untuk Calon Pekerja Terlalu Tinggi
  •  Pengaruh alam dan musim
  • Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan negara.

Jenis -- jenis pengangguran

Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya :

1. Pengangguran Normal atau Friksional (Frictional Unemployment)

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan para pekerja ingin bergeser atau berpindah dari satu pekerjaan lain untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih cocok.

Cara Mengatasi Pengangguran Friksional:

  • Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri- industri baru, terutama yang bersifat padat karya
  • Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru
  • Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya
  • Pembukaan proyek- proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTA, PLTU, sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta

2. Pengangguran Siklikal/Konjungtural

 Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang disebabkan perkembangan ekonomi yang sangat lambat atau kemerosotan kegiatan ekonomi.

Cara Mengatasi Pengangguran Siklikal :

  • Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
  • Meningkatkan daya beli masyarakat.

3. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment)

        Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan perubahan struktur ekonomi.

 

Cara Mengatasi Pengangguran Struktural:

  • Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
  • Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan
  • Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong

4. Pengangguran Teknologi (Technology Unemployment)

 Pengangguran ini terjadi akibat perkembangan teknologi yang mampu menggantikan tenaga kerja dan para pencari pekerjaan tidak memiliki kehandalan teknologi. Kehadiran mesin traktor yang menggantikan tenaga manusia dalam menggarap lahan persawahan. Pada awalnya, untuk mengelola sebuah lahan pertanian membutuhkan tenaga manusia yang cukup banyak jumlahnya. Tidak hanya itu, bayak pula orang yang menggantungkan kehidupan ekonominya pada lahan pertanian sebagai buruh tani.

Cara Mengatasi Pengangguran Teknologi:

  • Melakukan pelatihan bagi pekerja yang terdampak
  • Membuka lapangan kerja baru yang padat karya
  • Meningkatkan kualitas pendidikan
  • Menyediakan kredit pinjaman modal

Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya:

1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang benarbenar tidak memiliki pekerjaan atau sama sekali tidak bekerja.

 Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Sebagai akibatnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan. Efek dari keadaan ini di dalam suatu jangka massa yang cukup panjang mereka tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Jadi mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu. Pengangguran terbuka dapat pula wujud sebagai akibat dari kegiatan ekonomi yang menurun, dari kemajuan tekonologi yang mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai akibat dari kemunduran perkembangan sesuatu industry.

2. Pengangguran Tersembunyi (Disguised Unemployment)

Pengangguran tersembunyi adalah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan yang memperkerjakan terlalu banyak pegawai.

 Pengangguran ini terutama terjadi di sector pertanian atau jasa. Di banyak negara berkembang seringkali didapati bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan supaya ia dapat menjalankan kegiatannya dengan efisien.

 Contoh :

  a. mengerjakan luas tanah yang sangat kecil oleh keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar

 b.  pelayan restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan

3. Pengangguran Bermusim 

Pengangguran bermusim adalah pengangguran yang disebabkan oleh perusahaan musim atau perubahan permintaan tenaga kerja secara berkal

4. Setengah Menganggur 

Pengangguran setengah menganggur adalah tenaga kerja yang bekerja tetapi bila diukur dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal atau terlalu rendah. 

Pengangguran yang sebenarnya memliki pekerjaan,namun bekerja dengan jam kerja dibawah dari jam kerja normal, atau kurang dari 35-40 jam perminggunya.

Cara  Mengatasi  Pengangguran

Ada 3 cara dalam mengatasi pengangguran sebagai berikut :

1. Memperluas Kesempatan Kerja

 Menurut Soemitro Djojohadikusumo,kesempatan kerja dapat diperluas dengan dua cara, yaitu:

  • Pengembangan industri, terutama jenis industri yang bersifat padat karya (yang dapat menyerap relatif banyak tenaga kerja)
  •  Melalui berbagai proyek pekerjaan umum, seperti pembuatan jalan, saluran air, bendungan dan jembatan. 

Cara Mengatasi Pengangguran Secara Umum:

  • Menurunkan Jumlah Angkatan Kerja

 Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan jumlah angkatan kerja, misalnya program keluarga berencana, program wajib belajar dan adanya pembatasan usia kerja minimum.

  • Meningkatkan Kualitas Kerja dari Tenaga Kerja yang ada, Sehingga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, kursus, balai latihan kerja, mengikuti seminar dan yang lainnya.

Cara Mengatasi Pengangguran dari Pemerintah :

Penting juga bagi pemerintah agar membuat kebijakan yang bisa mengurangi angka pengangguran. Misalnya saja kebijakan seperti:

  •  Bank Sentral perlu menurunkan suku bunga dan Kementerian Keuangan menambah pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti pula dengan pengurangan pajak. Langkah tersebut akan menyebabkan kenaikan dalam pengeluaran agregat sebagai akibat : kenaikan pengeluaran pemerintah dan kenaikan pengeluaran rumah tangga (konsumsi).
  •  Perluasan kesempatan kerja melalui perluasan produksi, peningkatan investasi, penyediaan prasarana, peningkatan ekspor, dan penggalakkan program padat karya (melibatkan banyak tenaga kerja dalam melakukan suatu proses produksi).
  •  Mengurangi urbanisasi guna mencegah pengangguran di kota besar.
  •  Penggunaan teknologi yang tepat yang disesuaikan dengan teknologi yang sifatnya padat karya.
  •  Memperbaiki mutu pendidikan yang menciptakan keseimbangan antara dunia kerja dan dunia pendidikan.
  • Pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB).
  •  Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja melalui kerja sama dengan perusahaan dan kampus dalam melaksanakan kegiatan job fair dan magang.

Kesimpulan 

pengangguran sering terjadi karena sumber daya manusia  yang lebih daripada lapangan kerja nya. Oleh karena itu pemerintah seharusnya membuka dan memperluas lagi lapangan pekerjaaan yang ada agar tidak terjadi pengangguran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun