jarum jam berhenti tepat di angka dua belas
hari itu, hujan turun begitu deras
dingin yang menusuk kulit membuatku enggan bergegas
tapi akhirnya tekadku bulat juga
langkah kaki membawaku ke pusat ibukota
menjumpai salah satu sudut yang penuh warna
tak jauh di dekat lukisan negara selatan
ada mata dan telepon genggammu yang saling berdekatan
menatap lurus ke arah jiwa yang bergumam pelan
dia bertanya soal makna di balik lukisan bertajuk pertemuan
katanya, siapa saja bisa beranggapan
namun, hanya pemiliknya yang punya kebenaran
kuselami prasangka lain dalam benakku
ikut bersama bisingnya laju kereta malam itu
berselimut jaket merahmu, aku meragu
apakah kereta ini membawaku dekat denganmu,
atau justru menjauhimu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H