Contohnya, jejaring relasi orangtua bisa mempengaruhi jenjang karier anak-anaknya. Namun, pasti akan menjadi negatif kalau proses rekrutmen sang anak berlangsung sepihak, tidak adil, atau tak sesuai dengan peraturan.
Salah satu fakta jejaring relasi orangtua tidak serta merta memuluskan jenjang karier anaknya adalah penetapan Agus Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Jarak waktu AHY berkiprah di dunia politik dengan keberhasilannya menjadi Ketua Umum tidak terjadi dalam hitungan bulan.
SBY menyerahkan tongkat kepemimpinan Demokrat setelah AHY memperlihatkan kapabilitasnya dalam menyelamatkan suara Demokrat dan mengembalikan keyakinan para kader Demokrat untuk kembali membangun "kapal" Demokrat yang hampir tenggelam.
Pada intinya, tak perlu merasa terobsesi dengan kesuksesan orang lain yang diembel-embeli faktor privilese. Sukses datang dalam beragam bentuk dan ukuran. Bagi yang kebetulan tidak memiliki banyak privilese bukan berarti jalan tertutup. Artinya, kerja yang dibutuhkan untuk sukses menjadi lebih keras.
Kita sibuk berdebat soal siapa yang punya privilese dan siapa yang tidak punya. Padahal aslinya kita semua punya. Masalahnya, cuma hak itu mau dipake apa nggak, kan. Ukuran kesuksesan, toh, bukan hanya Bill Gates, atau bos Go-Jek, Nadien Makarim.
Sukses bisa juga berarti seperti ditunjukkan Raeni, wisudawati Universitas Negeri Semarang dengan predikat cum laude yang datang ke lokasi acara wisuda dengan menggunakan becak yang dikendarai oleh ayahnya, Mugiyono. Atau sesederhana sukses babehojol yang berhasil membelikan laptop untuk anaknya dari keuntungan hasil ngojek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H