Mohon tunggu...
Leony Ashram
Leony Ashram Mohon Tunggu... Guru - Terlahir sebagai Wanita Itu Anugerah, Menjadi Pribadi Kuat Itu Berkah

“I'm selfish, impatient and a little insecure. I make mistakes, I am out of control and at times hard to handle. But if you can't handle me at my worst, then you sure as hell don't deserve me at my best.” ― Marilyn Monroe

Selanjutnya

Tutup

Politik

PDIP Tanpa Jokowi adalah Partai Gurem!

14 Juli 2018   22:19 Diperbarui: 14 Juli 2018   22:31 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai partai pemenang 2014, PDIP seringkali dianggap partai besar. Tetapi di dalam beberapa perhelatan Pilkada pasca 2014, PDIP justru mengalami banyak kekalahan di sejumlah daerah. Itu jelas mengindikasikan keroposnya mesin partai PDIP.

Untung, loyonya mesin PDIP itu diselamatkan oleh tingginya popularitas dan elektabilitas Joko Widodo. Untung juga, Jokowi masih bersedia mengklaim diri sebagai kader partai.

PDIP masih bisa merasa kekuatan politiknya solid karena dukungan terhadap kadernya masih kuat. Padahal, logika itu berpotensi misleading.

Jika melihat trend kekalahan PDIP di sejumlah Pilkada 2017 dan 2018, maka jelas akar politik Banteng kian keropos. Artinya, tingginya dukungan terhadap Jokowi itu sulit dikonversi untuk menjadi dukungan elektoral bagi PDIP.

Sehingga, yang berpotensi terjadi di Pemilu dan PIlpres 2019, ketika Jokowi memenangkan Pilpres, perolehan suara dan kursi PDIP justru akan terjun bebas.

Dalam situasi tersebut, PDIP tidak lagi berhak mengklaim diri sebagai partai penguasa. Karena sejatinya, back up politik untuk Jokowi akan lebih besar ditopang oleh akumulasi dukungan partai-partai pendukung lainnya. Karena itu, jelas, tanpa Jokowi, PDIP adalah partai gurem!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun