Mohon tunggu...
Leony Agustina Mustikasari
Leony Agustina Mustikasari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tujuh warna Pelangi

26 Desember 2024   11:34 Diperbarui: 29 Desember 2024   18:04 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa hidup kadang semua terasa gelap hingga ada tangan yang menggandengku dalam Tujuh warna Pelangi.

Sosok ini pendamping matinya pancaindra perasa warnaku,sebelum hati ini terisi Tujuh warna Pelangi.

Saat lelah atas tipu daya, warna merah di Tujuh warna Pelangi, ada semangat dan keberanian buat denyut jantungku melangkah lagi.

Dimana aku lemah, lunglai sebab dunia ini menghantamku tanpa ampun, energimu memberikan udara jingga dari Tujuh warna Pelangi, hingga kekuatanku penuh kembali.

Bila wajahku mulai sayu, cahaya kuningmu mengayomiku diantara Tujuh warna Pelangi agar diri ini tak lupa untuk ceria.

Jika setiap langkahku mandek, bahkan rasa berhenti untuk menyala, dirimu mengajakku berjalan bersama hijau lalu kau tinggalkan Tujuh warna Pelangi disisiku untuk memahami.

Sosokmu adalah biru di sela-sela Tujuh warna Pelangi, selalu meredakan hati yang bergejolak dengan ketenangan dan harmoni kelembutan.

Nila adalah warna yang tak biasa dalam Tujuh warna Pelangi, namun arti ikhlas ada disana, selalu engkau bisikkan jika aku lupa akan langit hanya memikirkan buntunya dunia.

Kamu memperlihatkan dunia baru dengan Tujuh warna Pelangi, bahwa di antara proses yang terlewati yakinlah ada ungunya kemewahan hati yang bisa ku punyai.

Tujuh warna Pelangi ini selalu tertabung untuk mengikis sosok kelopak egois luka menjadi sosok yang memaknai kaya akan rasa kehidupan.

Penuh warna hitam dan putih, tapi Tujuh warna Pelangi melingkari jiwa-jiwa kosongku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun