Mohon tunggu...
Leony Agustina Mustikasari
Leony Agustina Mustikasari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Topan

5 Agustus 2024   20:00 Diperbarui: 5 Agustus 2024   20:04 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu dasyatnya udara  topan dengan daya yang mematikan menghempas apapun tanpa ampun.

Padahal badan ini ringkih, bukan bambu yang melenting lenting meliukkan kestabilan jika Topan menyapa amarahnya.

Tirus-tirus keriput manusiaku telah terlihat, namun badai Topan menghancurkan tanpa jeda.

Pengalaman amatir manusia hanya butuh perlindungan dari bahaya  bukan tahan gelombang Topan.

Topan membawa dalam aliran angin, membanting, melempar, hingga menggulingkan rangkaku tanpa henti.

Tak bisakah Topan mengerti aku ini hanya jasad kering siap dibanting.

Perlakuan Topan mencambik setiap detail ragaku tapi bukan jiwaku.

Dalam gulungan Topan, akalku tetap berharap tanganNya membiarkan aku hidup, bertahan sejenak demi kehidupan baruku yang pernah setengah mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun