Mohon tunggu...
leonny radhita
leonny radhita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Resensi Keruntuhan Jurnalisme "Dudi Sabil Iskandar"

7 Juni 2015   21:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:17 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

<!-- [if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

<!-- [if gte mso 9]><xml> Normal0falsefalsefalseINX-NONEX-NONE</xml><![endif]--><!-- [if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!-- [if gte mso 10]><style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;}</style><xml> </xml><![endif]-->

<!-- [if gte mso 9]><xml> Normal0falsefalsefalseINX-NONEX-NONE</xml><![endif]--><!-- [if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!-- [if gte mso 10]><style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;}</style>

MERESENSI BUKU “KERUNTUHAN JURNALISME”

 

IDENTITAS BUKU

 

JUDUL BUKU               : KERUNTUHAN JURNALISME

PENULIS                       : DUDI SABIL ISKANDAR

PENERBIT                    : LENTERA ILMU CENDEKIA

CETAKAN                     : 1, JANUARI 2015

JUMLAH HALAMAN    : 152 HALAMAN

JUMLAH BAB               : 3 BAB

ISBN                             : 978-602-8969-87-1

 

 

IDENTITAS PENULIS

 

Dudi Iskandar lahir diBandung, 5 Maret 1972. Ia menyelesaikan kuliah di Jurusan Dakwah Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunun Gunung Djati Bandung,1996 dengan predikta cum laude. Laluia menyelesaikan pendidikan magister di Pascasarjana Universitas Mercu Buana Jakarta,2012 dan menjadi pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur jakarta. Selama 12 tahun ia menjadi wartawan  berbagai media cetak dan online. Sebelum dan sesudah menjadi wartawan, aktivis sekaligus instruktur Nilai-Nilai Dasar Perjuangan di berbagai level training HMI era 1990-2000. Ia menikah pada tahun 2003 dan kina telah dikaruniai 2 orang anak.

 

 

TUJUAN

 

Kehadiran buku Keruntuhan Jurnalisme sangat lah tepat di saat ini. Karena buku ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan jurnalisme yang ada dan menjelaskan jurnalisme dulu dengan jurnalisme yang saat ini. Membuat pembaca mengerti akan seluk beluk jurnalisme yang ada.

 

 

ISI

 

Buku ini menjelaskan apa itu jurnalisme , bagaimana perkembangan jurnalisme itu sendiri dan macam-macam jurnalisme yang hadir hingga kini. Dan di jelaskan kehadiran jurnlisme itu nyata dengan contoh-contoh yang dihadirkan. Selain itu memberikan kejelasan dari kekurangan jurnlisme itu sendiri.

 

 

 

 

KELEBIHAN

 

·         Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami

·         Dijelaskan dan dipaparkan definisi secara rinci

·         Diberikan contoh setiap poin-poin

·         Kertas yang digunakan tepat dan pas

·         Dapat dimengerti semua pembaca

·         Cover yang pas dan menarik minat pembaca

 

KELEMAHAN

 

·         Kurang tebel bukunya

·         Salah penempatan tentang penulis buku seharusnya dibagian awal buku.

·         Ada sedikit kata-kata yang tidak pas dengan EYD.

·         Mengapa harus Jokowi yang dijadikan contoh penjelasannya.

 

 

KESIMPULAN

 

Buku Keruntuhan Jurnalisme bagus dan layak untuk dibaca bagi yang ingin mendalami ilmu jurnalisme. Dibuku ini jelas dan dipaparkan apa saja jurnalisme yang ada terlebih diberikan contoh kasus disetiap poin-poinnya. Saya senang membaca buku ini karena mudah dipahami ya semoga aja ada terbitan baru dengan isi yang berbeda tapi tetap di jalur komunikasi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun