Melihat dunia di zaman sekarang yang hampir kacau karena banyaknya masalah seperti polusi, tercemarnya air bersih, dan lain-lain. Jika manusia menutup mata dengan semua masalah yang tengah terjadi di dunia ini, situasi tentu akan memburuk di masa depan.Â
Jika dipikir-pikir masalah semacam polusi dan tercemarnya air bersih merupakan masalah yang terdapat dalam ilmu kimia. Bagaimana mengatasi masalah-masalah tersebut? Masalah ini pun dapat diatasi dengan teknologi kimia.
Industri kimia menjadi sangat penting karena merupakan ilmu dasar yang terlibat di berbagai aspek kehidupan. Peran ahli kimia pun penting dalam mengembangkan ilmu kimia demi mengatasi masalah yang terjadi secara global ini. Sejalan dengan adanya perkembangan teknologi, ilmu kimia pun semakin dikembangkan terus menerus. Sehingga dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi masalah lingkungan.
Masalah pertama yaitu, polusi. Ini bukan lagi masalah yang terjadi di negara Indonesia melainkan masalah yang terjadi hampir di seluruh dunia. Penyebab polusi bisa dimulai dari alasan yang sederhana, contoh, pembakaran sampah, asap kendaraan, sampai aktivitas pabrik.Â
Akibat polusi yang tinggi terlebih di kota-kota padat penduduk dapat merugikan aspek ekonomi karena absen kerja, sakit dikarenakan polusi berhubungan dengan berbagai macam penyakit membuatnya tambah buruk, seperti penyakit jantung, stroke, asma, bahkan kematian prematur.Â
Teknologi yang digunakan banyak berkembang seperti Pereduksi Polutan Ramah Lingkungan yang dikembangkan oleh mahasiswa universitas di Yogyakarta, ada pula katalitik konverter berupa reaktor atau tabung kecil yang berisi lempengan kawat tembaga dan senyawa kimia padatan katalis MnO2/Zeolit-Y Hierarki sebuah inovasi untuk mengatasi polusi dari mahasiswa universitas yang ada di Surabaya.
Selain polusi ada masalah mengenai limbah. Bercampurnya sampah dalam jumlah yang sangat banyak membuatnya juga masih menjadi masalah berbahaya.Â
Para ahli dan teknologi kimia telah menciptakan septic tank dari bahan fiberglass yang dapat mengelola limbah dari industri maupun rumah tangga menjadi cairan yang layak dibuang. Sifatnya yang tahan korosi, antibocor, tidak makan tempat, tidak butuh perawatan khusus menjadikannya solusi yang baik bagi masalah limbah.
Alternatif dalam penghematan konsumsi energi. Tentu saja penggunaan pada energi dibutuhkan manusia demi kelangsungan hidup. Disinilah peran kimia bekerja, dalam membuat alternatif untuk meminimalisir penggunaan energi semacam panel surya untuk menghasilkan listrik dari materi monocrystalline silicon atau polycrystalline silicon atau morphous silicon.Â
Jika dalam bahan bakar, bisa dengan memproduksi energi ethanol, metanol, atau butanol, juga sampah organis sebagai alternatifnya.
Pencemaran air pada lingkungan-lingkungan sekitar. Terbatasnya air bersih dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit bukan hanya bagi manusia, namun juga para hewan baik di air, darat, dan udara, bahkan tumbuhan, karena air merupakan kebutuhan bagi setiap makhluk.Â
Pencemaran air dapat diakibatkan oleh limbah domestik seperti yang dibahas pada paragraf sebelumnya yaitu, limbah domestik. Para ahli telah mengembangkan teknologi kimia dalam mengatasi pencemaran air ini dengan teknologi integrated floating wetland, selain itu ada juga teknologi nanobubble.
Masalah yang dijelaskan di atas banyak berhubungan dengan bahan yang mengandung kimia seperti limbah, CO2, dan bahan bakar. Dengan ini kemungkinan banyak yang berasumsi bahwa ilmu kimia memberikan dampak buruk bagi lingkungan, sebaliknya kimia sangat bermanfaat bagi kehidupan, hanya saja bahan-bahan kimia tersebut digunakan tidak bijak dan egois.Â
Limbah domestik dibuang sembarangan tanpa ditangani sebelumnya, sumber bahan bakar dipakai secara terus-menerus akan habis dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, masalah lingkungan perlu diatasi dengan teknologi-teknologi kimia, dan terus dikembangkan oleh para peneliti demi kesehatan lingkungan yang lebih baik.
Namun, semua balik lagi akan kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan lingkungan. Bila teknologi dikembangkan, namun tidak ada kesadaran dari manusia untuk tidak menjaga lingkungannya.Â
Seperti membuang sampah sembarangan, merokok/membakar sampah/tidak peduli akan asap dari kendaraan yang menyebabkan polusi udara, dan boros penggunaan energi, semua akan terasa sia-sia. Maka dari itu edukasi mengenai kesehatan lingkungan juga sangat diperlukan.
Bahkan di dalam Al-Qur'an telah disebutkan perintah untuk menjaga lingkungan dan larangan merusaknya. Contohnya QS. Al-Baqarah ayat 205, dan QS. Al-A'raf ayat 56 dan 85. Jika sudah begini tidak ada alasan untuk malas belajar dan menjadi sosok yang bermanfaat dalam memberi ide penanganan masalah-masalah lingkungan, demi kesehatan dunia yang kita tempati. Lingkungan yang sehat membuat tubuh sehat pula.
daftar pustaka
Dewanti, Titania. 2018. Inovasi 3 Mahasiswa ITS Ini Ubah Polusi Udara Jadi Gas Ramah Lingkungan. news.detik.com. Diakses 21 November 2021.
Kurniawan. 2019. Alasan Terbaik Mengapa Anda Harus Belajar Kimia. www.superprof.co.id. Diakses 19 November 2021.
Komarudin. 2021. Bagaimana Perintah Menjaga Lingkungan Menurut Alquran?. m.liputan6.com. Diakses 19 November 2021.
Mustafa, Dina. 2017. Peranan Kimia Hijau (Green Chemistry) dalam Mendukung Tercapainya Kota Cerdas (Smart City) Suatu Tinjauan Pustaka. http://repository.ut.ac.id/7076/. Diakses 19 November 2021.
Sugiarto, Anto Tri. 2018. Ilmuwan Temukan Jurus Atasi Pencemaran Air Jakarta. lipi.go.id. Diakses 19 November 2021.
Uny.ac.id. 2016. Pereduksi Polutan Ramah Lingkungan. www.uny.ac.id. Diakses 21 November 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H