Setelah merebaknya virus COVID-19 yang menyerang banyak negara. Pelaksanaan protokol kesehatan semakin diketatkan. Keluar rumah sudah sangat rawan sehingga berbagai aktivitas mulai dilakukan secara daring di rumah. Mulai dari berkomunikasi, pemenuhan kebutuhan sehai-hari, dan aktivitas menuntut ilmu. Sejalan dengan ini, demi memenuhi kebutuhan, teknologi pun semakin pesat dikembangkan.
Bukan hanya teknologi, sistem-sistem pembelajaran pun berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Dengan adanya pandemi ini, banyak sekolah dan perguruan tinggi di seluruh dunia yang menggunakan teknologi sebagai alat utama dalam menyampaikan ilmu dan sarana penghubung antar sesama. Disebabkan oleh pemberlakuan social distancing yang tidak mengizinkan adanya aktivitas yang melibatkan banyak orang di satu tempat yang sama.
Dengan penerapan teknologi marak digunakan, terbentuklah konsep smart campus yang banyak dimanfaatkan oleh perguruan tinggi. Smart campus sebenarnya sudah banyak diterapkan bahkan sebelum adanya pandemi COVID-19, namun dengan keadaan terbatas seperti sekarang ini, banyak perguruan tinggi yang berbondong-bondong mengevaluasi mengenai konsep smart campus yang telah diterapkan di kampus mereka masing-masing.
Konsep smart campus dapat didefinisikan sebagai konsep kampus yang menerapkan perkembangan teknologi dalam keseharian/aktivitas sivitas akademika. Mulai dari presensi kehadiran, pemberian materi, penugasan, dan ujian.Â
Oleh karena itu, banyak digital platform yang dibuat untuk keberlangsungan konsep ini.Â
Seperti e-learning, zoom, g-meet, google classrom, dan masih banyak lainnya yang dibuat oleh masing-masing kampus. Contoh perpustakaan online, tempat untuk belajar bahasa asing, layanan ijazah, layanan transkrip nilai, dan lain-lain.
Tentu penggunaan teknologi dan stay at home merupakan salah satu usaha yang baik untuk keselamatan banyak orang dari virus COVID yang tengah menyebar. Namun penggunaan teknologi sebagai langkah kampus pintar saat stay at home pun dapat memberikan dampak tersendiri.Â
Awalnya banyak yang senang dan mengira pandemi akan membuat kita beristirahat dari lelah dan kacaunya aktivitas sehari-hari, namun kondisi makin memburuk. Libur yang berawal hanya dua minggu jadi berbulan-bulan demi keselamatan bersama.
Jika berbicara melalui sisi psikologis, era pandemi ini sangat mempengaruhi kejiwaan banyak orang, bukan hanya dilingkup pelajar namun juga pekerja yang diwajibkan menggunakan sistem teknologi di dalam urusannya. Tidak dipungkiri manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi sosial antara sesamanya.Â
Berkurangnya interaksi sosial langsung menyebabkan terganggunya psikis seseorang karena terus berada di rumah dan hanya berinteraksi di depan layar.
Salah satunya yaitu istilah zoom fatigue yang mencul saat-saat pandemi seperti ini. Istilah ini didefinisikan sebagai kondisi seseorang yang mengalami rasa lelah, cemas, dan khawatir dikarenakan interaksi tatap layar alih-alih tatap muka secara langsung.Â
Hal ini disebabkan oleh kebiasaan yang sudah dipelajari sejak kecil mengenai unsur-unsur interaksi non-verbal seperti gerak tubuh, ekspresi wajah, intonasi, dan irama percakapan, sebagian besar hilang ketika berinteraksi dengan zoom dan kawan-kawannya.Â
Otak akan merespon lebih sering terhadap unsur-unsur yang hilang itu untuk menyesuaikan interaksi dan itu menimbulkan rasa lelah pada otak yang berpengaruh pada psikis seseorang.
Sebagai penanganannya, bisa dengan melakukan aktivitas fisik yang ringan saat ada waktu istirahat, minum air putih agar konsentrasi tetap stabil, dan mematikan kamera jika memang tidak terlalu diperlukan.Â
Saran terakhir memang terkadang menimbulkan kesan kurang baik. Namun dengan mematikan kamera dapat mengurangi respon otak agar terhindar dari rasa lelah.
Dari semua pembahasan kelebihan dan kekurangan penerapan kampus pintar ini. Tidak dapat dipungkiri konsep smart campus merupakan keputusan baik dan berjasa terhadap kelancaran aktivitas belajar dan mengajar masyarakat kampus.
Bersamaan dengan digunakannya konsep smart campus di berbagai perguruan tinggi. Ada satu konsep yang juga ramai diterapkan, yaitu konsep green campus.Â
Program kampus hijau merupakan salah satu upaya dalam pelestarian lingkungan. Agar lingkungan kampus bersih, nyaman, dan asri.Â
Bukan sekedar penanaman pohon. Namun juga sejauh mana masyarakat kampus dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada.Â
Seperti pengelolaan sampah, peningkatan kualitas air dan efisiensi listrik, juga pemberlakuan sarana transportasi internal kampus yang ramah lingkungan.
Banyak perguruan tinggi yang menggunakan konsep ini secara bersamaan. Smart and Green Campus. Jika smart campus diwujudkan dengan penerapan teknologi dalam segala aktivitas perkuliahan. Namun pernahkah kalian bertanya-tanya bagaimana konsep green campus dijalankan pada saat pandemi berlangsung?Â
Secara pandemi menjadi penghalang untuk kegiatan terjun langsung ke lapangan untuk menanam pohon beramai-ramai dan kegiatan lainnya oleh masyarakat kampus.
Dilansir dari website milik salah satu universitas yang ada di Bogor. Upaya realisasi dari konsep green campus demi meningkatkan kualitas lingkungan untuk menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan kondusif secara kontinu dengan cara melakukan kerja sama dalam mengembangkan Taman Kehati di wilayah kampus, di taman tersebut akan ditanami berbagai jenis tanaman. Selain itu dilakukan kegiatan padat karya yang dapat membantu mereka yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19.Â
Memanfaatkan danau yang ada di wilayah kampus dalam rangka penyediaan akses air bersih dan menghemat energi listrik. Tidak habis juga, mereka bekerja sama dalam penyediaan paket makanan siap saji untuk tenaga medis dan donasi produk untuk pihak yang kurang mampu.
Dari sumber lain disalah satu universitas islam di Semarang menyebutkan kegiatan kampus hijau dilaksanakan sebagai berikut. Pertama, program budidaya dan konversi tanaman berpusat di Green House.Â
Kedua, himbauan terhadap pengurangan emisi kendaraan. Ketiga, mengadopsi surat keputusan akan pedoman pengelolaan kampus ramah lingkungan.Â
Keempat, menerapkan penghematan listrik. Kelima, menggunakan lampu LED dengan sensor gerak dan kran otomatis dalam upaya mengontrol debit air.
Kegiatan penghijauan dapat disebut juga dengan Go Green. Apa yang dimaksudkan disini adalah bahwa penghijauan bukan hanya penting di lakukan di sekitar kampus, namun juga dilingkungan sekitar rumah.Â
Penghijauan dilingkungan sekitar rumah dapat dilakukan dari kegiatan yang paling sederhana, seperti mendaur ulang sampah dengan bijak, penerapan hemat listrik, bahkan gotong royong juga dapat di katakan sebagai kegiatan go green.
Pengaruh pandemi saat ini menjadikan kita harus melek teknologi karena larangan berkumpul atau social distancing yang ramai diterapkan.Â
Penggunaan teknologi saat-saat stay at home juga memberikan dampak contohnya zoom fatigue, dimana seseorang mengalami kecemasan saat interaksi tatap layar.Â
Meski begitu penggunaan konsep kampus pintar juga demi kelancaran, kenyamanan, dan keamanan dalam menjalankan aktivitas kampus.
Selain itu, Pandemi membuat masyarakat perlu menetap di rumah, namun jika hanya terus di rumah, suatu lingkungan bisa rusak jika tidak dirawat dengan penghijauan.Â
Sebagai contoh gedung-gedung sekolah, kampus, dan kantor, jika dibiarkan begitu saja karena alasan diam di rumah maka gedung dan lingkungan sekitarnya akan terbengkalai.Â
Maka dari itu, konsep kampus hijau juga diperlukan saat pandemi agar lingkungan tidak terlantarkan. Tidak perlu banyak orang, beberapa saja dengan mengikuti protokol kesehatan melakukan perawatan seperti gotong royong, dan kegiatan menanam pohon.
Jadi dapat disimpulkan bahwa smart and green campus merupakan cara sebuah kampus terbuka dan peduli akan kemajuan teknologi serta pemanfaatannya, selain itu sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan demi kenyamanan bersama. Kegiatan penghijauan tidak selalu menjadikan kampus sebagai objeknya, namun bisa juga diterapkan pada lingkungan sekitar.
Daftar pustaka
- Cordiaz, Muhammad. 2017. PENERAPAN SMART CAMPUS SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PENDIDIKAN DALAM TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI.https://media.neliti.com/media/publications/261206-penerapan-smart-campus-sebagai-pendukung-d32437b8.pdf.(Diakses pada 29 oktober 2021).
- fst.walisongo.ac.id.2021.SAINTEK UIN WALISONGO SEMARANG SUKSESKAN WE GREEN (SMART AND GREEN CAMPUS).https://fst.walisongo.ac.id/saintek-uin-walisongo-semarang-sukseskan-we-green-smart-and-green-campus/.(Diakses pada 25 Oktober 2021).
- greencampus.ipb.ac.id.2020.Rektor IPB Apresiasi Inovasi Tim IPB Green Campus dan Danone.https://greencampus.ipb.ac.id/rektor-ipb-apresiasi-inovasi-tim-ipb-green-campus-dan-danone/.(Diakses pada 26 oktober 2021).
- Lintasarta.2020. SMART CAMPUS BANTU PERGURUAN TINGGI TANGKAL PANDEMI.https://skota.id/smart-campus-bantu-perguruan-tinggi-tangkal-pandemi/.(Diakses pada 2 November 2021).