Alat indera menangkap stimulus, lalu stimulus tersebut diubah menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh otak untuk kemudian diolah. Di sinilah terjadi apa yang disebut dengan proses persepsi, yaitu cara kita menginterpretasi atau mengerti pesan yang telah diproses oleh sistem indrawi kita.
Stimulus yg berasal dari obyek yang sama akan diberi makna berbeda oleh masing-masing individu. Terjadilah apa yang disebut dengan persepsi selektif, yakni kita memilih makna-makna tertentu atas suatu stimulus.
Baca juga : Pandemi Memperbaiki Interaksi (Komunikasi) Sosial
Seperti gambar di atas yang mempunyai dua persepsi yaitu: cawan dan dua gambar muka manusia yang saling berhadapan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Jawabannya karena ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi proses persepsi tersebut, salah satunya adalah faktor personal. Faktor Personal menunjukkan persepsi bukan hanya ditentukan oleh jenis dan bentuk stimulus, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimulus tersebut.
Baca juga : Semangat Interkultural Komunikasi Sosial 2021
Persepsi bersifat selektif secara fungsional, artinya objek-objek yang mendapat tekanan dalam persepsi individu biasanya merupakan objek-objek yang memenuhi tujuan individu tersebut. Selain itu, proses persepsi juga sangat dipengaruhi oleh perhatian.
Perhatian adalah proses mental ketika stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus yang lainnya melemah.Â
Baca juga : Prinsip Komunikasi, Mendekatkan yang Jauh dan Mengakrabkan yang Dekat
Berbagai stimulus yang ada di sekeliling kita saling bersaing untuk mendapat perhatian. Kita memilih stimulus apa yang akan kita dengar atau lihat. Ini menunjukkan adanya perhatian yang selektif terhadap berbagai stimulus.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI